Jaringan Komunikasi di Kaltara Terhambat Listrik

Bisnis.com,16 Jul 2022, 19:55 WIB
Penulis: M. Mutawallie Syarawie
Teknisi memeriksa perangkat pemancar Base Tranceiver Station (BTS) milik salah satu operator telepon selular di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/6/2022)./Bisnis-Paulus Tandibone

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) meminta pemerintah pusat untuk memberikan solusi atas permasalahan jaringan komunikasi di daerah.

Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kaltara, Deddy Harryady menyatakan terdapat empat dari enam unit tower di Kaltara belum aktif karena terhambat jaringan listrik. “Beberapa diantaranya telah memanfaatkan tenaga panel surya namun tidak ada akses jaringan,” ujarnya yang dikutip, Jum’at (15/7/2022).

Dia menuturkan, keempat tower yang terletak di Muara Bulungan dan Long Telenjau, Kabupaten Bulungan serta Tao Lumbis dan Binuan, Kabupaten Nunukan itu disebabkan oleh titik koordinat dari lokasi tersebut tidak dapat terjangkau oleh tower terdekat.

“Makanya kita minta bantuan ke BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika),  mudah-mudahan bisa selesai tahun ini,” tuturnya.

Dia berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap Kaltara di samping sebagai daerah perbatasan, Kaltara juga merupakan tempat proyek nasional Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan berdekatan dengan Ibu Kota Negara (IKN).

“Tarakan juga ada Palapa Ring yang merupakan daerah satelit Telkom. Oleh karena itu penting untuk membangun telekomunikasi di Kaltara, selain dapat membantu perekonomian masyarakat Kaltara, juga akan memberikan dampak terdapat perekonomian di Indonesia,” pungkasnya.

Menurut data DKISP Kaltara, terdapat 460 titik Base Transceiver Station (BTS) di Kaltara hingga tahun 2022, yakni 84 BTS di Bulungan, 89 BTS di Malinau, 133 BTS di Tarakan, 141 BTS di Nunukan, dan 13 BTS di Tana Tidung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini