Prospek Saham Bluechip LQ45, Analis Jagokan Grup Sinar Mas

Bisnis.com,17 Jul 2022, 16:01 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 tercatat masih menguat sejak awal tahun, dengan naik 0,81 persen di tengah kondisi pasar yang bearish. Analis melihat, katalis positif dan negatif dapat mempengaruhi kinerja Indeks LQ45 ke depan.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, pihaknya merekomendasikan saham duo emiten kertas Grup Sinar Mas, yakni PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) dalam anggota konstituen LQ45.

"Kami merekomendasikan saham duo kertas seperti TKIM dan INKP karena termasuk yang valuasi PER-nya paling murah diantara LQ45 yang lain," ucap Cheril, dihubungi Minggu (17/7/2022).

Dia melanjutkan, kinerja duo emiten kertas ini juga masih akan baik, yang ditopang oleh pemulihan ekonomi. Khususnya pemulihan ekonomi di Asia yang akan meningkatkan permintaan terhadap kertas.

"Pemulihan ekonomi bisa meningkatkan permintaan jasa maupun produk emiten terkait," tuturnya.

Namun, Cheril menyebut katalis negatif yang datang dari potensi resesi global dapat menghantui saham-saham ini. Dia menilai, resesi global bisa menurunkan permintaan komoditas.

"Resesi global bisa menurunkan permintaan komoditas, sehingga emiten komoditas atau yang diuntungkan dari kenaikan harga komoditas akan tertekan harganya," ucap dia.

Sebagai informasi, hingga penutupan perdagangan Jumat (15/7/2022), saham TKIM tercatat turun 0,79 persen ke level Rp6.250 per saham. Saham TKIM telah turun 16,94 persen secara YTD.

Adapun saham INKP juga tercatat turun 2,30 persen ke level Rp7.450 per saham. Saham INKP telah melemah 4,79 persen secara YTD.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini