Bisnis.com, JAKARTA – Saat negara kaya sibuk berburu batu bara di tengah krisis energi, banyak yang terlupa bahwa kesenjangan pembiayaan iklim terus menganga di negara berkembang.
Group CEO Standard Chartered Bank Bill Winters dalam sesi B20-G20 round table bertema Sustainable Finance for Climate Transition pekan lalu, menyebut gap pendanaan iklim di negara berkembang mencapai US$95 triliun.
Bill mengatakan negara kaya perlu memobilisasi keuangan dan menyalurkan dana guna membiayai proyek transisi berkelanjutan di negara-negara berkembang.