Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan di Spanyol & Prancis, Korban Berjatuhan

Bisnis.com,19 Jul 2022, 05:51 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Suhu di Manresa, Spanyol mencapai 36 derajat Celcius pada Minggu (15/8/2021). Gelombang panas mulai melanda kawasan Mediterania./Bloomberg-Angel Garcia

Bisnis.com, JAKARTA--Gelombang panas yang membakar Eropa telah bergerak ke utara hingga Inggris dan memicu kebakaran hutan yang ganas di Spanyol dan Prancis

Dua orang dilaporkan tewas dalam kebakaran di Spanyol yang dihubungkan oleh perdana menterinya dengan pemanasan suhu yang dia sebut "perubahan iklim telah menelan korban".

Sementara itu, ratusan kematian terkait suhu panas dilaporkan di Semenanjung Iberia.

Sekadar informasi, suhu tinggi yang mencengkeram benua itu dalam beberapa hari terakhir dan memicu kebakaran hutan mulai dari Portugal hingga Balkan. Beberapa daerah, termasuk Italia utara, juga mengalami kekeringan berkepanjangan.

Ilmuwan iklim mengatakan gelombang panas yang mengancam jiwa lebih intens, lebih sering dan lebih lama karena perubahan iklim. Kondisi itu ditambah dengan kekeringan yang telah membuat kebakaran hutan lebih sulit untuk dilawan.

Gelombang panas yang parah bahkan menjalar ke tempat-tempat seperti Inggris. Para pejabat telah mengeluarkan peringatan panas paling ekstrem pertama di negara itu, sedangkan layanan cuaca memperkirakan bahwa rekor tertinggi 38,7 derajat Celcius (101,7F ) yang ditetapkan pada 2019 akan terpecahkan.

Suhu menyentuh 38C (100F) di Inggris selatan pada hari Senin dan diperkirakan akan mencapai rekor 40C (104F) pada hari Selasa, menurut Kantor Meteorologi Inggris seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (19/7).

Jaringan kereta api nasional mendesak penumpang untuk tidak melakukan perjalanan kecuali diperlukan. Sedangkan beberapa layanan, termasuk rute utama antara Inggris timur laut dan London sebagian tidak beroperasi hari ini.

Bandara Luton di London menyatakan penerbangan ditangguhkan pada hari Senin setelah cacat permukaan ditemukan di landasan pacu, meskipun penerbangan dilanjutkan di kemudian hari. Cuaca panas melelehkan landasan pacu di pangkalan udara Royal Air Force Brize Norton, Sky News melaporkan.

Andrew Simmons dari al Jazeera, melaporkan dari London bahwa Inggris tidak dapat mengatasi gelombang panas, terutama karena “infrastruktur yang ketinggalan zaman dan tidak memadai” dan kurangnya AC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini