Gelombang Panas di Eropa, Inggris Pecahkan Rekor Suhu Terpanas dalam Sejarah

Bisnis.com,19 Jul 2022, 20:15 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Pekerja NHS di pusat tes Covid-19 di London. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Inggris memecahkan rekor suhu terpanas dalam sejarah meteorologi pada Selasa (19/7/2022), di mana termometer di Surrey mencatat suhu mencapai 39,1 derajat Celcius.

Dikutip melalui The New York Times, Negeri Ratu Elizabeth tersebut kemungkinan akan menjadi yang pertama dari beberapa rekor suhu yang memecahkan rekor dengan taksiran suhu di beberapa bagian daerah di sana bisa melampaui 40 derajat Celcius.

“Warga Inggris, tidak juga bisa lepas dari suhu panas dalam semalam. Senin (18/7) malam adalah rekor terpanas di Inggris,” ujar layanan cuaca nasional Inggris Met Office, dikutip dari The New York Times, Selasa (19/7/2022).

Bahkan, gelombang panas tersebut juga mencakup sebagian besar negara, membentang dari London utara ke Manchester. Beberapa perusahaan kereta mengatakan mereka berencana untuk membatalkan semua layanan yang berjalan ke utara dari Ibu Kota.

Kereta api sangat terpengaruh oleh panas tinggi karena infrastruktur —,rel dan kabel yang terlalu panas,— tidak dibangun untuk mengatasi suhu yang sangat panas.

Kereta Bawah Tanah London, yang sebagian besar tidak memiliki AC, juga akan menangguhkan beberapa layanannya.

Di tengah terik, suhu diperkirakan akan turun di angka 20-an Celcius pada Rabu 20 Juli 2022.

Dikutip melalui Channel News Asia, gelombang panas yang dahsyat juga memicu kebakaran hutan yang ganas dan meregangkan layanan darurat.

Tidak hanya itu, gelombang panas yang melanda bagian Eropa dalam beberapa pekan terakhir telah berkontribusi pada kebakaran hutan yang mematikan di Prancis, Yunani, Portugal dan Spanyol hingga menghancurkan lahan yang luas.

Petugas pemadam kebakaran di barat daya Prancis masih berjuang untuk menahan dua kebakaran besar yang telah menyebabkan kerusakan luas dan memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

Hampir 1.700 petugas pemadam kebakaran dari seluruh negeri, didukung oleh sumber daya udara yang signifikan, memerangi kobaran api yang sejauh ini telah membakar hampir 17.000 hektare hutan.

Di Brittany, wilayah yang biasanya tidak terkena dampak kebakaran hutan, ratusan petugas pemadam kebakaran, kendaraan khusus, dan pesawat pengebom air menangani kebakaran di wilayah Finistere. Beberapa kebakaran kecil dilaporkan di seluruh wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini