Bursa Asia Bervariasi, IHSG Masih Berpeluang Tembus 6.700

Bisnis.com,19 Jul 2022, 08:49 WIB
Penulis: Hafiyyan
Bursa Asia/ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia bervariasi pagi ini di tengah penantian investor terhadap hasil rapat bank sentral Australia. Adapun, IHSG diprediksi berpeluang menguat.

Pada perdagangan Selasa (19/7/2022), Bursa Jepang Nikkei 225 naik 0,44 persen, Topix naik 0,4 persen. Bursa Hong Kong Hang Seng turun 0,61 persen, dan MSCI Asia Picific naik 1,42 persen.

Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menyampaikan Bursa Asia bervariasi pada hari Selasa setelah awal minggu yang positif karena investor menantikan risalah rapat bank sentral Australia.

Indeks saham utama AS mundur dan ditutup lebih rendah setelah reli di awal sesi. Dow Jones Industrial Average turun 215,65 poin atau 0,69 persen menjadi 31.072,61. S&P 500 turun 0,84 persen menjadi 3.830,85. Nasdaq Composite kehilangan 0,81 persen menjadi 11.360,05.

"Untuk IHSG netral Candle Doji dengan volume sedikit lebih rendah sementara W%R-nya masih terlihat downtrend. IHSG bergerak di rentang 6.794 - 6.559," paparnya dalam publikasi riset.

Berikut ulasan saham pilihan OCBC Sekuritas hari ini.

BBRI – Spekulasi beli : white candle dengan volume naik dan tren naik W%R di zona netral (R: 4.280 | S: 4.040 – Masuk: 4.140-4.160)

EMTK – Spekulasi beli: white candle dengan volume naik dan momentum naik pada histogramnya (R: 2.070 | S: 1.655 – Entry: 1.745-1.760)

TLKM – Tahan: white candle dengan volume lebih rendah sementara momentum pada histogramnya masih terlihat naik (R: 4.340 | S: 4.080 – Entry: 4.080-4.090)

BMRI – Spekulasi beli : white candle dengan potensi uptrend W%R-nya dari area oversold dan momentum naik pada histogramnya (R: 7.650 | S: 7.175 – Entry: 7.350-7.425)

BFIN – Tahan: black candle dengan volume lebih rendah sementara tren naik harga bisa berlanjut jika mampu bertahan di atas 1,100 (R: 1,340 | S: 1,100 – Masuk: 1,100-1,110)


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini