Menilik Tren Kepemilikan Mobil Listrik hingga Akhir 2022

Bisnis.com,19 Jul 2022, 07:58 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Proses pengisian energi mobil listrik, Senin (10/12/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat menilai tren kepemilikan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KLBB) atau kendaraan listrik memiliki prospek yang bagus meskipun pertumbuhannya masih moderat hingga akhir tahun.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin memandang tren tersebut memiliki prospek yang bagus, namun tidak meningkat secara signifikan.

Menurut Amin, hal itu terjadi bukan karena hambatan atau kendala perbankan saat menyalurkan kredit, melainkan karena beberapa faktor. Pertama, mobil listrik belum banyak pilihan. Kedua, harga mobil listrik yang masih mahal.

Ketiga, Amin menilai masyarakat belum sepenuhnya menyadari bahwa kendaraan listrik menjadi pilihan atau alternatif yang baik untuk kendaraan di Indonesia ke depan.

Selian itu, lanjut Amin, belum ada perbankan yang fokus menyalurkan pembiayaan kredit untuk kendaraan bermotor listrik kepada produk-produk yang ramah lingkungan.

Senada, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai tren kepemilikan mobil listrik baru terbatas pada masyarakat golongan tertentu karena harganya masih relatif mahal.

“Infrastruktur pendukung juga belum masif. Maka, sampai akhir tahun ini pertumbuhannya [kendaraan listrik] masih moderat,” ujar Huda kepada Bisnis, Selasa (19/7/2022).

PROSPEK KKB AKHIR TAHUN

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit kendaraan bermotor atau KKB mengalami kontraksi sebesar 6,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2021, yakni dari Rp105,7 triliun menjadi Rp99,10 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini