Royal! Bank Mandiri (BMRI) Kucurkan Rp33,03 Triliun Biayai KKB

Bisnis.com,19 Jul 2022, 18:20 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Pegawai beraktivitas di dekat logo Livin by Mandiri, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatat penyaluran kredit kendaraan bermotor atau KKB terus mengalami perbaikan hingga Juni 2022.

VP Corporate Communication Bank Mandiri Ricky Andriano menyampaikan penyaluran KKB emiten bersandi saham BMRI itu mengalami pertumbuhan sebesar 11 persen secara tahunan pada posisi Juni 2022.

“Tercatat total penyaluran KKB mencapai Rp33,03 triliun pada Juni 2022, tumbuh 11,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Ricky kepada Bisnis, Selasa (19/7/2022).

Adapun khusus untuk kendaraan listrik berbasis baterai atau KLBB (battery electric vehicle), Ricky menyampaikan penyaluran kredit telah mencapai Rp18 miliar hingga Juni 2022.

Bank Mandiri juga optimistis penyaluran KKB akan tumbuh pada kisaran 15 – 25 persen pada tahun ini, sejalan dengan pulihnya perekonomian dan penjualan kendaraan yang lebih baik dibandingkan dengan 2021.

“Hingga akhir tahun ini, kami melihat tren konsumsi masyarakat pada segmen kendaraan bermotor masih akan terus tumbuh, utamanya didorong oleh adanya model-model mobil baru dari berbagai jenis dan merek,” terangnya.

Di sisi lain, pengamat melihat prospek penyaluran KKB di semester II/2022 mengalami pertumbuhan meskipun tidak signifikan jika dibandingkan dengan penyaluran kredit pada semester I/2022.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda memprediksi pertumbuhan KKB akan melandai di semester kedua tahun ini, seiring dengan hilangnya insentif pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk beberapa jenis mobil yang sudah berakhir pada 31 Maret 2022.

"Saya prediksi pertumbuhan KKB [di semester II/2022] akan melandai seiring dengan hilangnya insentif. Walaupun ada faktor pemulihan ekonomi, tapi saya rasa daya dorongnya tidak sekuat insentif pemerintah,” kata Huda.

Jika menilik data Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran KKB mengalami kontraksi sebesar 6,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2021, yakni dari Rp105,7 triliun menjadi Rp99,10 triliun.

Namun, OJK mencatat penyaluran KKB mengalami pertumbuhan hingga Maret 2022, yakni sebesar 1,8 persen secara tahunan dari Rp101,73 triliun menjadi Rp103,58 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini