Penyebab Produksi Nikel Vale INCO turun 13 Persen Semester I/2022

Bisnis.com,20 Jul 2022, 07:40 WIB
Penulis: Hafiyyan
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Produksi Vale Indonesia pada semester I/2022 turun 13 persen dibandingkan dengan produksi pada semester I/2021 disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menurun 13 persen pada semester I/2022 karena proyek pembangunan kembali Tanur 4.

CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy menyampaikan pada kuartal II/2022, INCO telah memproduksi 12.567 ton nikel dalam matte. Volume produksi itu turun 9 persen dan 16 persen, masing-masing dibandingkan kuartal I/2022 sebesar 13.827 ton dan kuartal II/2021 sejumlah 15.048 ton.

"Penggantian atap Tanur 1 dan shutdown pemeliharaan penuh pada awal Juni telah menyebabkan produksi pada kuartal II/2022 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I/22, sedangkan pelaksanaan pembangunan kembali Tanur 4 telah menyebabkan produksi pada kuartal II/2022 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II/2021," paparnya dalam siaran pers, Selasa (19/7/2022).

Secara keseluruhan, produksi pada semester I/2022 turun 13 persen dibandingkan dengan produksi pada semester I/2021 disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4.

Febriany menyampaikan Tanur 4 sudah mulai menyala sejak 18 Juni 2022. Pembangunan Tanur 4 dilakukan selama enam bulan atau 187 hari. Selama pembangunan berjalan, tidak ada cedera yang serius terhadap tim proyek.

"Konstruksi direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan untuk memenuhi target proyek dengan mengutamakan keselamatan sebagai nilai kami," jelasnya.

Pada perdagangan Selasa (19/7/2022), saham INCO naik 5,53 persen atau 270 poin menjadi Rp5.150. Kapitalisasi pasar Rp51,17 triliun dengan valuasi PER 13,13 kali. Sepanjang 2022, saham 10,04 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini