Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki tren kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KLBB), anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yakni PT BRI Multifinance Indonesia menginisiasi kerja sama dengan Smoot Motor Indonesia, produsen motor listrik berbasis baterai pada akhir Juni 2022.
Sekretaris Perusahaan BRI Multifinance Indonesia R.M Taufiq Kurniadihardja menjelaskan untuk tahap awal, kerja sama difokuskan untuk pengadaan kendaraan operasional BRIF serta mengedukasi masyarakat untuk menggunakan kendaraan berbasis listrik.
Taufiq mengungkapkan BRIF baru meluncurkan program menarik berupa uang muka 0 persen untuk karyawan BRI Group dan 10 persen bagi nasabah dan debitur BRI Group untuk pembelian motor berbasis listrik.
“Pada intinya, kami selalu terbuka untuk menggarap potensi pembiayaan kendaraan yang ramah lingkungan,” kata Taufiq kepada Bisnis, Rabu (20/7/2022).
Sesuai instruksi pemerintah dan arahan dari induk perusahaan, yakni BRI, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memitigasi dampak perubahan iklim yang berbahaya bagi lingkungan, termasuk melalui pengembangan energi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Pembiayaan kendaraan ramah lingkungan ini juga sejalan dengan kampanye yang dijalankan BRI sebagai induk perusahaan dalam mendukung gerakan ramah lingkungan yang baik untuk bumi, selaras implementasi ESG,” tambahnya.
PROSPEK
Taufiq menilai kendaraan berbasis listrik memiliki peluang yang bagus karena banyak brand mulai mengeluarkan jenis kendaraan jenis ini, sehingga membuat para customer memiliki banyak pilihan. Lebih lanjut, tren kenaikan harga BBM juga sedikit banyak turut meningkatkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan listrik berbasis baterai.
“BRIF telah menangkap peluang ini, salah satunya dengan meluncurkan program insentif bunga dan DP untuk motor listrik berbasis baterai. Selain itu, kami juga menjajaki kerja sama dengan beberapa brand mobil yang berbasis listrik,” ujarnya.
Kendati demikian, BRIF memandang pangsa pasar untuk kendaraan jenis ini masih segmented. Hal ini mengingat harganya yang masih relatif lebih tinggi dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak.
Selain itu, ungkap Taufiq, infrastruktur pendukung untuk kendaraan listrik berbasis baterai juga masih terbatas.
“Masih perlu effort dari seluruh pihak terkait untuk meningkatkan preferensi masyarakat memilih kendaraan listrik berbasis baterai,” tuturnya.
Adapun hingga Juni 2022, BRI Finance mencatat penyaluran pembiayaan kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 42,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp2,4 triliun.
Lebih lanjut, BRI Finance memproyeksikan penyaluran pembiayaan akan terus tumbuh pada semester II/2022, sejalan dengan aspirasi perseroan untuk mencapai aset lebih dari Rp10 triliun pada 2024. Sementara itu, Taufiq mengungkapkan perseroan menargetkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam pembiayaan pada tahun ini.
“Portofolio pembiayaan perusahaan diproyeksikan mencapai di atas Rp6,2 triliun pada 2022, sejalan dengan pertumbuhan pada penyaluran pembiayaan,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel