Transaksi Melalui BI Fast di Aplikasi BRI Melesat, Switching Melandai

Bisnis.com,20 Jul 2022, 15:16 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
BRImo BRI. /bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Transaksi BI Fast di aplikasi BRImo, aplikasi mobile milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI terus mengalami pertumbuhan, sementara itu transaksi melalui perusahaan switching mengalami penurunan hingga 5 juta transaksi dalam 3 bulan.

Pengguna BRImo lebih tertarik bertransaksi dengan menggunakan BI Fast yang menawarkan harga Rp2.500 per transaksi ketimbang membayar Rp6.500 per transaksi melalui perusahaan switching.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan pada Februari 2022 atau setelah rilis di BRImo, transaksi BI Fast tercatat sebesar 120.000 kali dan pada Juni 2022 menjadi 1,3 juta transaksi, yang artinya pertumbuhan terus terjadi secara signifikan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 20-30 persen secara bulanan (month -to-month/mom).

Berbanding terbalik, transaksi melalui switching, atau transaksi dengan biaya Rp6.500 per transaksi, di BRImo justru mengalami pola penurunan selama periode April-Juni 2022, sebesar kurang lebih 5 juta transaksi.

“Hal ini berbanding terbalik dengan transaksi BI Fast yang terus mengalami tren kenaikan setiap bulannya,” kata Aestika kepada Bisnis, Rabu (20/7).

Sejalan dengan peningkatan transaksi di BI Fast, pendapatan non bunga (fee based income/FBI) perusahaan pun terus meningkat. Aestika menuturkan pada tahun ini BRI menargetkan perolehan FBI dapat tumbuh double digit.

Sebagai strategi untuk menjaga bottom line, perseroan akan meningkatkan perolehan pendapatan yang bersumber dari aktivitas berbasis transaksi sebagai fee income.

Peningkatan fee income didominasi oleh sumber-sumber pendapatan dari e-channel & e-banking, jasa administrasi simpanan, jasa pelayanan investasi, layanan trade finance, serta jasa produk asuransi.

BRI menilai BI Fast merupakan sebuah sistem pembayaran yang mendorong adanya perpindahan dana antar bank yang mudah, murah, dan cepat bagi seluruh nasabah.

“Transaksi BI Fast berpotensi akan terus meningkat hal ini juga tercermin dari kenaikan rata-rata transaksi dari BI Fast perbulannya yang meningkat sekitar 20-30 persen MoM,” kata Aestika.

Dengan biaya yang lebih murah, BRI berharap memberikan manfaat bagi nasabah dan mendorong yang sebelumnya tunai menjadi digital. Hal ini didukung dengan literasi sistem pembayaran masyarakat Indonesia yang lebih terbuka dan masyarakat lebih pintar dalam memilih pilihan pembayaran.

Sejalan dengan hal tersebut, kedepannya BRI akan melakukan strategi perluasan kanal dengan menggunakan sistem pembayaran BI Fast, sehingga masyarakat makin mudah mengakses dan melakukan transaksi secara online 24/7.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini