Harga Gandum Turun, Mayora (MYOR): Semester II/2022 Bakal Moncer

Bisnis.com,21 Jul 2022, 19:02 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Lini produk PT Mayora Indah Tbk (MYOR)/mayoraindah.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) optimistis kinerja perseroan membaik pada semester II/2022. Optimisme tersebut disebut merupakan efek dari penurunan harga gandum.

Mengutip data Bloomberg, harga gandum dunia hingga Kamis, 21 Juli 2022, tercatat mengalami penurunan sejak Juni 2022. Ketiga jenis komoditas gandum yang diperdagangkan seluruhnya mengalami penurunan harga.

Antara lain, HRW Wheat turun sebesar 16,64 persen dengan harga US$868/bu, SRW Wheat turun 16,66 persen senilai US$812,75/bu, dan milling wheat turun 8,12 persen dengan harga US$329/bu.

Perseroan menilai tren penurunan harga gandum tersebut merupakan indikasi penting yang dinilai bisa menjadi katalis positif untuk memperbaiki kinerja perusahaan tahun ini.

"Kabar baiknya, harga gandum sudah mulai turun. Terutama, sejak Juni sampai sekarang. Itu bisa menjadi katalis positif untuk memperbaiki profitabilitas perseroan," kata pihak perseroan, Kamis (21/7/2022).

Selain itu, sambungnya, perseroan kian optimistis target tahun ini tercapai sejalan dengan cenderung tidak tingginya kasus Covid-19 dan sejauh tidak adanya pengetatan mobilitas masyarakat kembali.

Di samping itu, inflasi global yang tidak berdampak signifikan ke Indonesia otomatis tidak akan memberikan pengaruh negatif yang berarti bagi kinerja perusahaan.

Sementara itu, sambungnya, masalah lain seperti kenaikan tarif listrik untuk pemakaian di atas 3.300 watt disebut tidak berdampak signifikan karena tidak merepresentasikan konsumen dalam jumlah besar.

"Target penjualan perseroan masih belum direvisi. Kami masih menargetkan pertumbuhan antara 9-10 persen pada akhir 2022," ujarnya.

Dengan target penjualan naik 10 persen dari 2021, emiten berkode MYOR tersebut menargetkan penjualan dapat menembus Rp30,69 triliun pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini