Jokowi Beri Restu Tarif Tiket Pulau Komodo dan Padar Beda, Ini Alasannya

Bisnis.com,21 Jul 2022, 17:13 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan dalam Peresmian Perluasan Bandar Udara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022). ANTARA/Fransiska Mariana Nuka.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui tarif biaya masuk Pulau Komodo menjadi Rp3,75 juta per orang.

Presiden mengatakan penetapan tarif Rp3,75 juta untuk Pulau Komodo dan Pulau Padar ditujukan sebagai upaya konservasi pemerintah.

Di samping itu, kenaikan tarif tersebut guna menyeimbangkan kegiatan ekonomi dari pariwisata dan konservasi alam tetap berjalan secara seimbang.

Jokowi mengungkapkan satwa langka Komodo tidak hanya dapat ditemui di Pulau Komodo, satwa tersebut juga dapat ditemui di Pulau Rinca yang ditujukan untuk para wisatawan.

"Tapi kalau mau, saya ingin sekali lihat yang di Pulau Komodo, silakan tidak apa juga, tapi ada tarifnya yang berbeda. Itu loh sebenarnya simpel seperti itu jangan dibawa kemana-mana, karena pegiat-pegiat lingkungan, pegiat-pegiat konservasi juga harus kita hargai mereka, masukan mereka," ujarnya di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo, Kamis (21/7/2022).

Sebelumnya, Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menegaskan bahwa biaya masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rp3,75 juta per orang satu tahun berlaku untuk kunjungan di Pulau Padar dan Pulau Komodo.

Pada dasarnya, besaran biaya yang berlaku untuk satu tahun tersebut dibuat berdasarkan kajian dari jumlah pengunjung dengan besaran biaya yang dibebankan.

Sebelumnya rekomendasi batas bawah untuk besaran biaya yakni Rp2,8 juta dan batas atas sebesar Rp5,8 juta per orang dengan jumlah pengunjung 219.000 hingga 291.000 orang per tahun.

Berdasarkan data resmi, jumlah kunjungan Taman Nasional Komodo pada 2013 mencapai 63.000 dan pada 2019 telah mencapai 221.000 kunjungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini