Tekfin Bizhare Buka Pasar Sekunder Saham UMKM, Ada Bisnisnya Kaesang!

Bisnis.com,21 Jul 2022, 17:56 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Ilustrasi perempuan yang mengelola bisnis rumahan/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial urun dana (securities crowdfunding/SCF) PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) membuka pasar sekunder saham UMKM periode I tahun 2022 mulai hari ini, Kamis (21/7/2022).

Chief Financial Officer Bizhare Gatot Adhi Wibowo menjelaskan bahwa pasar sekunder akan berlangsung hingga Rabu (3/8/2022) mendatang, di mana terdapat perdagangan dari 12 UMKM yang sebelumnya telah listing di Bizhare.

"Saham seluruh bisnis yang dibuka melalui pasar sekunder telah memenuhi syarat untuk dapat masuk ke pasar sekunder. Seperti telah berjalan selama satu tahun atau lebih, dan kepemilikan efeknya telah dilakukan penitipan kolektif di KSEI [Kustodian Sentral Efek Indonesia]," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (21/7/2022).

Para UMKM yang sahamnya diperdagangkan, yaitu PT Bangka Investasi Digital (JBID), PT Retail Bersama Satu (RRBS), PT Toko Makmur Sentosa (RSMS), PT Toko Boga Sari (RTBS), PT Ritelindo Bintang Berkarya (RRBB), dan PT. Harimulia Sentosa (MHMS).

Selain itu, PT Indah Ritel Nusaprima (RIRN), PT Dhaya Berkah Sesami (MDBS), PT Mitra Putra Boga (MMBB), PT Lamaknya Berbagi Indonesia (MLBI), PT Aroma Fruity Yoghurt (MAFY), dan PT Roti Indonesia Satu (MRIS).

Sebagai informasi, Roti Indonesia Satu merupakan perusahaan pemilik merek Let's Toast, bisnis besutan putra bungsu Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang listing di Bizhare pada awal kuartal I/2021.

"Bisnis-bisnis yang diperdagangkan kali ini meliputi berbagai jenis brand franchise dan UMKM terkemuka, seperti Alfamart, Sour Sally, Djakarta Cafe, LaundryKlin, Kopi Oey, Penyetan Cok, hingga Let’s Toast yang merupakan bisnis milik Kaesang Pangarep," jelas Gatot.

Adapun, pembukaan pasar sekunder kali ini bukan yang pertama kali buat Bizhare. Tahun lalu, Bizhare telah berhasil memfasilitasi perdagangan saham UMKM penerbit dengan total transaksi sebesar lebih dari Rp2 miliar.

CEO Bizhare Heinrich Vincent menambahkan pasar sekunder kali ini memiliki perbedaan ketimbang tahun lalu karena pihaknya mengakomodasi fitur stock split dengan rasio 1:100. Artinya, semua saham bisnis yang digenggam investor senilai misalnya Rp5 juta, dapat diperdagangkan mulai dari Rp50.000 saja.

"Adanya stock split ini membuat transaksi jual-beli saham UMKM di pasar sekunder tekfin urun dana semakin likuid. Tak hanya lebih likuid, dengan adanya stock split, seluruh transaksi pasar sekunder di Bizhare juga sudah terintegrasi dengan sistem dari Bank Kustodian dan KSEI, sehingga aman dan legal, layaknya bertransaksi di pasar modal Indonesia," jelas Vincent.

Sebagai informasi, perdagangan saham UMKM penerbit di tekfin urun dana secara resmi diperbolehkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lewat POJK No. 16/2021, perubahan atas POJK No. 57/2020 tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi.

Aturan menegaskan bahwa perdagangan saham UMKM oleh para pemodal atau investor, merupakan transaksi eksklusif sesama pemodal yang terdaftar dalam satu platform tekfin urun dana.

Selain itu, saham yang bisa diperdagangkan merupakan efek yang telah didistribusikan dalam platform, paling singkat satu tahun sebelum periode perdagangan efek di pasar sekunder.

OJK pun membatasi bahwa pasar sekunder hanya dapat dilakukan dia kali dalam jangka waktu 12 bulan, dengan jarak jangka waktu setiap pelaksanaan pasar sekunder terbaru dengan pasar sebelumnya paling singkat 6 bulan.

Suatu platform yang menggelar periode perdagangan efek dalam pasar sekunder pun hanya boleh mengakomodasi periode perdagangan dalam jangka waktu maksimal 10 hari kerja.

Terakhir, fitur pasar sekunder para platform urun dana dapat menyediakan harga wajar sebagai referensi penjual dan pembeli, serta sistem komunikasi bagi pengguna platform yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi antarpengguna untuk membeli atau menjual efek berupa saham UMKM terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini