Bisnis.com, JAKARTA - PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI) mencatatkan pertumbuhan laba pada paruh awal 2022. Emiten ini telah mengumumkan akan beralih kepemilikannya ke perusahaan asal Korea Selatan, Woori Card Co, Ltd.
Berdasarkan laporan keuangan BPFI per Juni 2022, laba bersih BPFI mencapai Rp26,71 miliar, tercatat tumbuh 70 persen (year-on-year/yoy) ketimbang periode sama tahun sebelumnya senilai Rp15,69 miliar.
Pertumbuhan laba ini utamanya ditopang tren penurunan beban usaha, dari sebelumnya Rp126,3 miliar pada paruh awal 2021 menjadi Rp100,74 miliar pada semester I/2022. Sebab, total pendapatan BPFI tampak masih lesu, turun dari sebelumnya Rp146,6 miliar menjadi Rp134,18 miliar pada semester I/2022.
Adapun, total aset leasing di segmen pembiayaan mobil bekas dan alat berat ini mencapai Rp1,29 triliun pada semester I/2022, terbilang bertahan karena hanya turun tipis sekitar Rp1,3 miliar ketimbang kinerja tutup buku 2021.
Komponen pembiayaan konsumen tercatat naik tipis dari Rp663,2 miliar pada akhir 2021 menjadi Rp678,6 miliar per Juni 2022. Sewa pembiayaan pun naik dari Rp228,5 miliar menjadi Rp238,7 miliar pada Maret 2022. Namun, anjak piutang turun dari Rp45,5 miliar menjadi Rp37,2 miliar.
Sebagai informasi, rencana akuisisi Woori Card, entitas bagian dari Woori Financial Group asal Korsel terhadap kepemilikan dalam BPFI sebesar 82,03 persen terungkap pada awal Maret 2022 lalu. Transaksi ini bernilai setidaknya Rp1 triliun.
Woori Card akan mengambil penuh kepemilikan saham pengendali lama, yaitu PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. (BPII) sebanyak 1,98 juta lembar saham atau setara 74,22 persen, dan sisanya dari beberapa pemegang saham lain yang tidak disebutkan.
Direktur BPFI Indah Mulyawan menjelaskan transaksi akuisisi akan terlebih dahulu dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan terselenggara pada 16 Agustus 2022, kemudian penyelesaian transaksi harapannya terjadi pada kisaran September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel