BI Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Kredit Nasional Jadi 11 Persen

Bisnis.com,21 Jul 2022, 19:27 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2022 mampu mencapai 9 – 11 persen secara tahunan. Hal ini didorong oleh capaian penyaluran kredit yang tumbuh 10,66 persen pada Juni 2022.

“Dengan memerhatikan perkembangan dan upaya yang dilakukan, pertumbuhan kredit pada 2022 diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya menjadi 9 – 11 persen,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/7/2022).

Perry menjelaskan bahwa peningkatan proyeksi itu seiring dengan ketahanan sistem keuangan dan intermediasi perbankan yang terus meningkat. Adapun, sampai dengan Juni 2022, penyaluran kredit perbankan tumbuh sebesar 10,66 persen yoy.

Pertumbuhan kredit diikuti dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang tetap terjaga di kisaran 3,04 persen secara bruto dan 0,85 persen secara neto.

Dia menjelaskan bahwa perbaikan penyaluran kredit tersebut utamanya ditopang oleh kredit produktif, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi, serta sebagian besar sektor ekonomi.

Dari sisi ketahanan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan pada Mei 2022 masih tetap tinggi sebesar 24,67 persen. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) pada Juni 2022 tumbuh sebesar 9,13 persen secara tahunan (yoy).

Perry menambahkan bahwa dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit perbankan tetap longgar, terutama di sektor industri perdagangan dan pertanian. Kondisi tersebut seiring dengan membaiknya persepsi risiko kredit.

Dari sisi permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut. Terlihat dari perbaikan penjualan, terutama di sektor perdagangan dan industri. Perbaikan kinerja ini meningkatkan kemampuan membayar dan belanja modal korporasi, serta permintaan pendanaan dari korporasi.

Sementara itu, pertumbuhan kredit usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM meningkat lebih tinggi yaitu sebesar 17,37 persen yoy pada Juni 2022.

Perry menyatakan dalam upaya mengakselerasi pemulihan intermediasi guna memperkuat pemulihan ekonomi, BI mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada sektor prioritas dan inklusif, serta memperkuat sinergi dengan pemerintah dan dunia usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini