Sampang Tambah Vaksinator PMK karena Kasus Meluas

Bisnis.com,22 Jul 2022, 06:42 WIB
Penulis: Newswire
Dokter hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi di Desa Dakiring, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (24/6/2022). Pemerintah Kabupaten Bangkalan menargetkan pemberian vaksinasi perdana PMK bagi 100 sapi per hari tersebut guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku hewan (PMK) di kawasan itu./Antara-Patrik Cahyo Lumintu.

Bisnis.com, SAMPANG - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menambah juru vaksin sapi untuk mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu yang kian meluas, dari sebelumnya 54 orang menjadi 64 orang petugas.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Diperta-KP) Pemkab Sampang Suyono di Sampang, Jumat (22/7/2022), selain untuk mempercepat realisasi suntikan vaksin pada sapi, penambahan petugas itu atas permintaan dari Pemprov Jatim.

"Petugas kesehatan hewan dan mantri di Sampang ini terbatas, apalagi wilayah ini juga luas," katanya.

Suyono menjelaskan, tambahan 10 orang petugas itu berasal dari unsur TNI dan Polri yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari tim ahli kesehatan hewan.

"Dan berkat adanya penambahan petugas tersebut, kini jumlah sapi yang telah disuntik vaksin juga bertambah, dari sebelumnya hanya 2.000 ekor sapi menjadi 5.500 ekor.

Sementara itu, jumlah sapi yang dilaporkan sakit bergejala, seperti terserang wabah PMK di Kabupaten Sampang, sebanyak 4.630 ekor.

Data laporan sapi sakit itu menempatkan Kabupaten Sampang pada urutan ketiga dari empat kabupaten yang ada di Pulau Madura, yakni Bangkalan sebanyak 5.157 ekor, Pamekasan 5.027 ekor dan Sumenep sebanyak 3.743 ekor.

Menurut Kepala Disperta-KP Pemkab Sampang Suyono, selain melalui suntik vaksin, upaya mencegah penyebaran wabah PMK di kabupaten itu juga dilakukan dengan memperketat pengawasan di jalur lalu lintas sapi di perbatasan Kabupaten Sampang dengan Kabupaten Pamekasan dan Bangkalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini