Pusvetma Surabaya: Produksi Vaksin PMK Batch I 200.000 Dosis per September

Bisnis.com,22 Jul 2022, 20:04 WIB
Penulis: Peni Widarti
Pusvetma Surabaya menargetkan proses pembuatan vaksin PMK dalam negeri bisa rampung pada September ini dengan jumlah 200.000 dosis. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, SURABAYA - Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya menargetkan proses pembuatan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam negeri bisa rampung pada September ini dengan jumlah 200.000 dosis untuk batch pertama.

Kepala Pusvetma Jatim Edy Budi Susila mengatakan bahwa setelah batch pertama diluncurkan dengan target akhir Agustus atau awal September ini akan dilanjutkan memproduksi lagi dengan target total mencapai 1 juta dosis vaksin hingga Desember 2022.

"Proses pembuatan vaksin PMK sudah dalam tahap purifikasi, dan masuk tahap prototype, setelah selesai nanti ada proses control untuk quality-nya. Kalau prototype sudah diuji akan kita buat massal," ujarnya, Jumat (22/7/2022).

Edy melanjutkan, setelah Pusvetma berhasil memproduksi 1 juta dosis rencananya juga akan mengembangkan kerja sama dengan perusahaan swasta.

"Produksi dalam negeri masih bisa punya peluang kerja sama, tapi yang bisa kita laksanakan sampai akhir Desember ya hanya 1 juta dosis itu," imbuhnya.

Sementara itu, capaian vaksinasi PMK pada sapi di Jatim sudah mencapai 99 persen dari alokasi 380.000 lebih dosis vaksin yang disuntikan selama 30 hari. Untuk melanjutkan program vaksinasi, Jatim kembali mendapatkan alokasi sebanyak 600.000 dosis dari pemerintah pusat.

Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan PMK, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa untuk alokasi 600.000 dosis ini diharapkan bisa segera disuntikkan untuk dosis kedua, terutama dosis pertama bagi sapi yang belum mendapatkan.

"Harapannya 1,5 hingga 2 bulan vaksin ini bisa disuntikkan," ujarnya.

Wiku menambahkan pemerintah pusat saat ini juga masih mendatangkan vaksin dari luar negeri, tetapi harapannya dapat segera disuplai dari produksi dalam negeri baik yang dibuat oleh Pusvetma ataupun industri veteriner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini