Harga Emas Akhir Pekan Menguat Pasca Dolar AS Alami Pelemahan

Bisnis.com,23 Jul 2022, 06:05 WIB
Penulis: Newswire
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Sabtu pagi WIB karena indeks dolar AS melemah di tengah serangkaian data ekonomi yang suram.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, bertambah 14 dolar AS atau 0,82 persen menjadi ditutup pada US$1.727,40 per ounce, setelah mendekati level terendah 16-bulan di US$1.680,96 pada Kamis (21/7/2022).

Emas memecahkan lima penurunan mingguan berturut-turut dan naik 1,4 persen minggu ini.

Emas berjangka terangkat 13,2 dolar AS atau 0,78 persen menjadi US$1,713,40 pada Kamis (21/7/2022), setelah tergelincir 10,5 dolar AS atau 0,61 persen menjadi US$1.700,20 pada Rabu (20/7/2022), dan menguat 0,5 dolar AS atau 0,03 persen menjadi US$1.710,70 pada Selasa (19/7/2022).

Kenaikan mingguan terjadi karena indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, mencapai level terendah lebih dari dua minggu di 105,98 pada Jumat (22/7/2022). Dolar, yang diperdagangkan berlawanan dengan emas, melonjak ke 109,14 minggu lalu ke level tertinggi sejak Desember 2002.

Greenback telah turun sejak awal minggu ini dan penurunannya dipercepat setelah Bank Sentral Eropa pada Kamis (21/7/2022) bergabung dengan banyak bank sentral lainnya dalam menaikkan suku bunga, dalam fokus memerangi inflasi yang tidak terkendali daripada mencegah penurunan ekonomi.

"Emas mulai bertindak seperti tempat berlindung yang aman karena melemahnya pertumbuhan ekonomi akan memaksa banyak bank sentral untuk meninggalkan rencana pengetatan agresif mereka," kata Ed Moya, kepala penelitian AS di platform perdagangan daring OANDA dikutip dari Antara.

Pasalnya harga emas, lanjutnya mungkin menemukan resistensi di level 1.750 dolar. Namun jika tidak, maka banyak yang akan menghalangi sampai ke level US$1.800.

Data ekonomi yang dirilis Jumat (22/7/2022) juga mendukung emas. Indeks manajer pembelian (PMI) sektor jasa-jasa S&P Global AS turun menjadi 47 pada Juli dari 52,7 pada Juni. PMI sektor manufaktur AS berada di 52,3 pada Juli, turun dari 52,7 pada Juni, menandakan perbaikan yang lemah dalam kondisi operasi di seluruh sektor manufaktur AS.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 10,2 sen atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada 18,617 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 8,5 dolar AS atau 0,99 persen, menjadi ditutup pada 867,2 dolar AS per ounce.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini