Penyebab Kredit Bank Juni 2022 Tumbuh Double Digit

Bisnis.com,24 Jul 2022, 17:43 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang BNI di Tangerang Selatan, Banten. Kredit bank Juni 2022 tumbuh double digit, dengan sejumlah faktor jadi penyebab. - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa penyaluran kredit perbankan pada Juni 2022 mencapai Rp6.156,2 triliun. Angka ini menggambarkan pertumbuhan double digit secara year-on-year (yoy), tepatnya 10,3 persen, dengan sejumlah faktor menjadi penyebab.

Berdasarkan laporan analisis uang beredar yang dirilis bank sentral, pertumbuhan kredit terjadi baik pada golongan debitur korporasi maupun perorangan. Kredit korporasi tumbuh menjadi 12,5 persen yoy, sementara kredit kepada perorangan tumbuh 9,4 persen yoy.

“Penyaluran kredit pada Juni 2022 tercatat sebesar Rp6.156,2 triliun, atau tumbuh 10,3 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 8,7 persen yoy,” tulis laporan tersebut.

Berdasarkan jenis penggunaannya, akselerasi penyaluran kredit per Juni 2022 terjadi di kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Perinciannya, kredit modal kerja tumbuh 12,6 persen yoy, kredit investasi meningkat 10,2 persen yoy, dan konsumsi 6,9 persen yoy.

Di tengah geliat tersebut, bank sentral memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan nasional sepanjang 2022 dapat mencapai 9 – 11 persen secara tahunan.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menilai bahwa proyeksi bank sentral selaras dengan pandangan perseroan yang sejak awal tahun optimistis penyaluran kredit pada tahun ini dapat tumbuh di kisaran 9 persen hingga 11 persen secara tahunan.

“Faktor pendorong utama tak lain adalah dari keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pandemi sehingga membuat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat terus berjalan,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (24/7/2022).

Dia menambahkan bahwa riset dari BRI Research Institute juga menunjukkan ada korelasi positif yang kuat antara Indeks bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dengan Indeks Mobilitas Masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja usaha pelaku UMKM cenderung naik sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di luar rumah.

“Dengan semakin sehatnya pelaku UMKM maka hal ini akan mendorong pertumbuhan kredit BRI serta pertumbuhan kredit perbankan secara nasional,” kata Aestika. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
Terkini