Menhub Budi Pastikan Indonesia Dukung Penerbangan Hijau

Bisnis.com,24 Jul 2022, 21:15 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya menjamin Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi CO2 di sektor penerbangan. Komitmen ini ditempuh dalam rangka mewujudkan penerbangan sipil global yang ramah lingkungan, sebagaimana disepakati dalam pertemuan tingkat tinggi International Civil Aviation Organization (ICAO) HLM-LTAG yang berlangsung pada 19-22 Juli 2022.

Budi mengakui bahwa Indonesia memiliki kepentingan besar pada pertumbuhan dan pemulihan sektor penerbangan sipil global yang ramah lingkungan. Terutama mengingat Indonesia memiliki 251 bandara dan diproyeksikan International Air Transport Association (IATA) akan menjadi pasar transportasi udara terbesar ke-empat dunia pada 2036.

Sektor penerbangan merupakan isu prioritas karena terkait langsung dengan sektor pariwisata, perdagangan, dan industri, yang sangat penting untuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Negara maju, kata Budi, harus lebih aktif dalam upaya dekarbonisasi sektor penerbangan sipil global.

"Adapun bagi negara berkembang, kami mendorong adanya fleksibilitas yang diberikan, agar upaya pengurangan emisi CO2 dapat tercapai tanpa menghambat pertumbuhan sektor penerbangan nasional yang berkelanjutan," paparnya melalui keterangan tertulis, Minggu (24/7/2022).

Penekanan merupakan cerminan dari prinsip tanggung jawab bersama yang berbeda yang diakui dalam Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC).

Budi juga menambahkan bahwa sejumlah hal akan dilakukan untuk mendorong terwujudnya penerbangan yang ramah lingkungan.

Di antaranya adalah menekankan pentingnya meningkatkan produksi dan ketersediaan bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan (sustainable aviation fuels/SAF) dengan harga terjangkau untuk mendukung pencapaian ICAO LTAG. Kemudian, meminta negara-negara untuk mendorong penggunaan seluruh bahan baku bioenergi untuk pembuatan SAF tanpa diskriminasi. 

Tidak ketinggalan, Budi menyampaikan pentingnya aspek pendanaan dan kerjasama teknis dalam rangka mengurangi emisi CO2 bagi sektor penerbangan sipil global.

Pertemuan ICAO HLM-LTAG yang dihadiri sebanyak 27 pejabat setingkat Menteri/Wakil Menteri dan 600 delegasi dari 112 negara serta organisasi internasional. Pertemuan ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi penyusunan komitmen global pengurangan emisi CO2 sektor penerbangan sipil internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
Terkini