Saratoga Belanja Triliunan Saham Merdeka Copper (MDKA), Cek Rekomendasinya

Bisnis.com,25 Jul 2022, 08:09 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) melakukan akumulasi beli saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) sebanyak 351,26 juta saham dengan total transaksi Rp1,47 triliun.

Data Bursa Efek Indonesia pada Jumat (22/7/2022) menyebutkan pembeliaan tersebut dilakukan dalam beberapa tahap, antara 15 Juli-20 Juli 2022. Tujuan transaksi pembelian saham adalah untuk investasi.

Setelah transaksi ni, jumlah kepemilikan saham Saratoga yang sebelumnya 4,071 miliar saham atau setara 16,88 persen menjadi 4,42 miliar saham atau setara 18,345 persem. Harga pembelian berkisar antara Rp 3.350 sampai dengan Rp 4.200 per saham.

Mengawali pekan ini, Senin (25/7/2022), sejumlah analis merekomendasikan saham MDKA. Analis Teknikal Samuel Sekuritas William Mamudi menyebut secara teknikal MDKA breakout triangle di 3.920 dengan bullish marubozu.Antisipasi breakout flip level 4.150 dan lanjut reli.

MDKA yang berada di level 4.030 mendapatkan rekomendasi buy dengan target price (TP) 4.200 dan cut loss (CL) 3.870,” jelasnya.

Secara terpisah, Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati menjelaskan sejumlah emiten produsen emas masih menarik diperhatikan kendati pilihan safe haven di tengah pengetatan suku bunga The Fed cenderung memilih dolar AS.

Menurutnya, prospek saham komoditas safe haven seperti ANTM, MDKA, BRMS, dan ARCI masih memiliki potensi walaupun harga emas turun tertekan tren kenaikan suku bunga global.

Ike menggarisbawahi potensi saham ANTM dan MDKA dalam jangka pendek.

"ANTM dan MDKA saat ini harganya sudah terdiskon cukup banyak dikarenakan kebijakan the fed yang hawkish," jelasnya kepada Bisnis, (21/7/2022).

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini