Update Perang Rusia vs Ukraina: Harga Gandum Melonjak Usai Rusia Bom Pelabuhan Odesa

Bisnis.com,25 Jul 2022, 13:05 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Ilustrasi ladang gandum/World Economic Forum

Bisnis.com, JAKARTA - Harga gandum melonjak setelah Rusia menyerang pelabuhan Odesa dengan rudal jelajah pada akhir pekan. Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah menandatangani kesepakatan untuk membuka blokir ekspor biji-bijian dari Ukraina.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (25/7/2022), kontrak berjangka di Chicago melonjak sebanyak 4,6 persen, sebelum memangkas kenaikan untuk diperdagangkan 3 persen lebih tinggi pada harga US$7,82 per gantang pada hari ini pukul 11:20 pagi di Singapura.

Harga gandum merosot hampir 6 persen pada hari Jumat dan ditutup pada level terendah sejak awal Februari 2022 setelah kesepakatan dicapai untuk memungkinkan pengiriman dari tiga pelabuhan Laut Hitam, termasuk Odesa.

Jutaan ton gandum tertahan di Ukraina sebagai imbas dari perang Rusia vs Ukraina hingga blokir pelabuhan-pelabuhan utamanya.

Sementara sejumlah kecil telah dialihkan melalui jalan darat dan kereta api, pelanggan utama di Timur Tengah dan Afrika Utara terpaksa mencari pasokan gandum di tempat lain. Hal itu mendorong kenaikan harga gandum dan memperburuk kerawanan pangan.

Andrew Whitelaw, seorang analis biji-bijian di Thomas yang berbasis di Melbourne mengatakan serangan rudal Rusia merupakan bentuk yang buruk mengingat pentingnya perjanjian ini.

"Serangan ini mengulangi kekhawatiran bahwa perjanjian dengan Rusia tidak sebanding dengan kertas yang tertulis di dalamnya,” imbuhnya.

Salah seorang sumber Bloomberg News mengungkapkan ada sembilan kapal di pelabuhan laut Odesa, termasuk empat yang memuat jagung senilai US$45,6 juta.

"Kapal-kapal gandum tersebut berada di bawah bendera Malta, Liberia, Sierra Leone dan Panama," kata orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya membahas informasi pribadi.

Para pihak dalam perjanjian berkomitmen untuk tidak melakukan serangan terhadap kapal dagang atau infrastruktur pelabuhan yang terlibat dalam inisiatif tersebut. Informasi tersebut tertuang dalam salinan dokumen yang ditandatangani oleh Ukraina yang diposting di Facebook oleh Andriy Sybiha, wakil kepala staf untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Natalia Humeniuk, juru bicara komando selatan militer Ukraina mengatakan melalui siaran televisi bahwa rudal tidak mengenai penyimpanan biji-bijian di pelabuhan.

Pihak Moskow memecah keheningan pada hari Minggu, ketika Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan melalui Telegram bahwa rudal jelajah Kalibr telah menghancurkan "fasilitas infrastruktur militer" Ukraina di Odesa.

Jagung berjangka naik sebanyak 2,8 persen pada hari Senin sebelum memangkas kenaikan menjadi 1,2 persen. Sementara itu, harga kedelai sedikit berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini