Bisnis.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengelolaan Kementerian Keuangan, PT Sarana Multigriya Finansial (persero) atau SMF mengumumkan mengalami penurunan laba sepanjang Semester I/2022 menjadi Rp190,22 miliar.
Capaian ini turun 37,38 persen dari periode yang sama pada 2021 lalu dimana perusahaan membukukan laba Rp310,18 miliar.
SMF adalah BUMN yang bertugas memfasilitasi penyaluran dana dari pasar modal ke sektor perumahan untuk mendorong pemilikan rumah yang terjangkau di Indonesia.
Dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan hari ini, Senin (25/7/2022), penurunan laba diiringi penurunan pendapatan. Pada paruh 2022 ini, BUMN yang bergerak sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan ini membukukan pendapatan Rp897,02 miliar. Turun 25,45 persen dibandingkan periode 2021 sebesar Rp1,20 triliun.
Saat pendapatan turun, SMF melakukan pengurangan beban. Pada pos beban bunga, terjadi penurunan menjadi Rp589,08 miliar dari sebelumnya Rp739,66 miliar. Demikian juga pada beban umum dan administrasi turun menjadi Rp40,77 miliar dari sebelumnya Rp45,51 miliar.
Meski demikian beban gaji dan tunjangan tercatat naik dari Rp37,94 miliar menjadi Rp39,34 miliar. Dengan capaian ini maka laba bersih SMF per lembar turun menjadi Rp22.579 per lembar dari sebelumnya Rp36.279 per saham.
Bersamaan dengan penurunan laba, perusahaan juga mengalami penurunan aset. Tercatat per 30 Juni 2022, aset SMF menjadi Rp30,35 triliun dari sebelumnya Rp33,72 triliun. Sedangkan ekuitas perusahaan mencapai Rp14,09 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel