Survei BI: Tingkat Inflasi Minggu Ketiga Juli 2022 Terkendali

Bisnis.com,25 Jul 2022, 12:33 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
ILUSTRASI. Survei BI: Tingkat Inflasi Minggu Ketiga Juli 2022 Terkendali/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat tingkat inflasi harga-harga hingga minggu ketiga Juli 2022 terkendali.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu ketiga Juli 2022, perkembangan inflasi diperkirakan sebesar 0,55 persen (month-to-month/mtm).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengungkapkan ada beberapa komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi hingga minggu ketiga Juli 2022.

"Komoditas utama penyumbang inflasi Juli 2022 sampai dengan minggu ketiga, antara lain cabai merah sebesar 0,19 persen [mtm], bawang merah 0,12 persen [mtm], angkutan udara 0,07 persen [mtm], dan bahan bakar rumah tangga 0,06 perse [mtm]," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (25/7/2022).

Erwin mengungkapkan komoditas lain yang mendorong inflasi hingga minggu ketiga Juli, yaitu cabai rawit 0,05 persen (mtm), tomat 0,02 persen (mtm), rokok kretek filter 0,02 persen (mtm), daging ayam ras, mie kering, nasi dengan lauk, air kemasan, dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, lanjutnya, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu minyak goreng sebesar 0,05 persen (mtm), jeruk dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), telur ayam ras, kangkung, bayam, sawi hijau, dan bawang putih masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan realisasi inflasi pada Juni 2022 tercatat sebesar 4,35 persen (year-on-year/yoy).

Angka inflasi tersebut tertinggi sejak Juni 2017 yang kala itu mencapai 4,37 persen. Angka tersebut naik jika dibandingkan bulan sebelumnya dimana pada Mei 2022 tingkat inflasi berada di level 3,55 persen.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ujar Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini