Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) mencatat kredit korporasi perseroan mengalami permintaan yang cukup tinggi dengan outstanding mencapai Rp3,4 triliun per 21 Juli 2022.
Direktur Kepatuhan Bank Oke Efdinal Alamsyah mengatakan outstanding perseroan pada akhir Juni 2022 mencapai Rp4,6 triliun dengan sektor yang terserap sudah relatif merata.
“Sudah relatif merata, tapi persentase di industri pengolahan, real estate, dan multifinance lebih besar per Juni 2022,” kata Efdinal kepada Bisnis, Senin (25/7/2022).
Bank yang dikendalikan oleh APRO Financial Co. Ltd dengan menggenggam 90,47 persen saham DNAR per Maret 2022 itu menyampaikan perseroan memproyeksikan kredit korporasi akan mencapai Rp5 triliun hingga akhir tahun ini.
“Segmen yang mendominasi industri pengolahan, trading, dan financial institution,” ujarnya.
Tercatat pula hingga Maret 2022, emiten bersandi saham DNAR itu telah menyalurkan kredit senilai Rp5,43 triliun. Kredit tersebut naik 23,4 persen yoy dari sebelumnya mencapai Rp4,4 triliun pada posisi yang sama tahun 2021.
Jika menilik laporan analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia per Juni 2022, kredit yang disalurkan oleh perbankan tercatat tumbuh 10,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6.156,2 triliun.
Pertumbuhan kredit terjadi baik pada golongan debitur korporasi maupun perorangan. Pada kredit korporasi mengalami pertumbuhan dari 9,7 persen yoy pada Mei 2022 menjadi 12,5 persen yoy. Adapun nilai kredit korporasi mencapai Rp3.197,4 triliun.
Sementara itu, kredit kepada perorangan juga mengalami meningkat dari 9 persen yoy pada Mei 2022 menjadi 9,4 persen yoy pada Juni 2022 dengan nilai Rp2.914,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel