Kredit Korporasi Naik Tinggi, Intip Kinerja Bank Panin (PNBN) hingga BRI (BBRI)

Bisnis.com,25 Jul 2022, 18:10 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Karyawan beraktivitas di sebuah gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta hingga Rabu (18/3), sebanyak 21.589 orang dari 220 perusahaan telah melaksanakan bekerja di rumah atau Work from Home (WFH). - ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Kredit korporasi yang disalurkan bank secara konsisten melambung tinggi di tengah pemulihan ekonomi tahun ini. Berdasarkan laporan analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia per Juni 2022, kredit yang disalurkan oleh perbankan tercatat tumbuh 10,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6.156,2 triliun dengan pertumbuhan disokong oleh golongan debitur korporasi maupun perorangan.

Kredit korporasi mengalami pertumbuhan dari 9,7 persen yoy pada Mei 2022 menjadi 12,5 persen yoy. Adapun nilai kredit korporasi mencapai Rp3.197,4 triliun.

Sementara itu, kredit kepada perorangan juga meningkat dari 9 persen yoy pada Mei 2022 menjadi 9,4 persen yoy pada Juni 2022 dengan nilai Rp2.914,1 triliun

PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Bank Panin menyampaikan kredit segmen korporasi mencapai Rp23,45 triliun atau sekitar 20 persen dari total kredit perseroan per akhir Juni 2022. 

Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan permintaan kredit segmen korporasi hingga Juni 2022 cukup baik dengan sektor industri pengolahan masih cukup mendominasi kredit korporasi perseroan. 

Namunsaat ini PaninBank lebih selektif dan prudent dalam pemberian kredit, sehingga outstanding segmen korporasi tidak banyak berubah dibanding posisi akhir tahun 2021,” ujar Herwidayatmo kepada Bisnis, Senin (25/7/2022). 

Adapun, Bank Panin memproyeksikan segmen real estate dan industri pengolahan masih cukup potensial untuk tumbuh hingga akhir 2022. 

Berdasarkan laporan analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia per Juni 2022, kredit yang disalurkan oleh perbankan tercatat tumbuh 10,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6.156,2 triliun. 

Pertumbuhan kredit terjadi baik pada golongan debitur korporasi maupun perorangan. Pada kredit korporasi mengalami pertumbuhan dari 9,7 persen yoy pada Mei 2022 menjadi 12,5 persen yoy dengan nilai mencapai Rp3.197,4 triliun. 

Sementara itu, kredit kepada perorangan tumbuh dari 9 persen yoy pada Mei 2022 menjadi 9,4 persen yoy pada Juni 2022 dengan nilai sebesar Rp2.914,1 triliun.

Terpisah, PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) mencatat kredit korporasi perseroan mengalami permintaan yang cukup tinggi dengan outstanding mencapai Rp3,4 triliun per 21 Juli 2022.

Direktur Kepatuhan Bank Oke Efdinal Alamsyah mengatakan outstanding perseroan pada akhir Juni 2022 mencapai Rp4,6 triliun dengan sektor yang terserap sudah relatif merata.

“Sudah relatif merata, tapi persentase di industri pengolahan, real estate, dan multifinance lebih besar per Juni 2022,” kata Efdinal kepada Bisnis, Senin (25/7/2022).

Bank yang dikendalikan oleh APRO Financial Co. Ltd dengan menggenggam 90,47 persen saham DNAR per Maret 2022 itu menyampaikan perseroan memproyeksikan kredit korporasi akan mencapai Rp5 triliun hingga akhir tahun ini.

“Segmen yang mendominasi industri pengolahan, trading, dan financial institution,” ujarnya.

Tercatat pula hingga Maret 2022, emiten bersandi saham DNAR itu telah menyalurkan kredit senilai Rp5,43 triliun. Kredit tersebut naik 23,4 persen yoy dari sebelumnya mencapai Rp4,4 triliun pada posisi yang sama tahun 2021.

Jika menilik laporan analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia per Juni 2022, kredit yang disalurkan oleh perbankan tercatat tumbuh 10,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6.156,2 triliun.

Pertumbuhan kredit terjadi baik pada golongan debitur korporasi maupun perorangan. Pada kredit korporasi mengalami pertumbuhan dari 9,7 persen yoy pada Mei 2022 menjadi 12,5 persen yoy. Adapun nilai kredit korporasi mencapai Rp3.197,4 triliun.

Sementara itu, kredit kepada perorangan juga mengalami meningkat dari 9 persen yoy pada Mei 2022 menjadi 9,4 persen yoy pada Juni 2022 dengan nilai Rp2.914,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini