Investor Tarik Dana, UBS Group Raup Laba Kuartal II/2022 di Bawah Ekspektasi

Bisnis.com,26 Jul 2022, 15:23 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
UBS Group AG

Bisnis.com, JAKARTA - UBS Group AG melaporkan laba di bawah proyeksi pada kuartal II/2022 menyusul aksi jual pasar global yang membuat klien dengan dana besar menahan diri dan investor institusi menarik dana.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (26/7/2022), bank yang berbasis di Zurich ini melaporkan laba bersih sebesar US$2,1 miliar pada kuartal II/2022, lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar US$2,4 miliar.

Kinerja kuartal ini dipengaruhi oleh pendapatan yang lebih rendah di bisnis manajemen kekayaan utama, arus modal keluar lini manajemen aset, dan kinerja perbankan investasi yang juga berada di bawah ekspektasi.

Bank-bank global menghadapi kenyataan lonjakan harga dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, sementara lockdown di China telah menekan permintaan produk perdagangan dan investasi. Meskipun bank dari Zurich, Julius Baer Group Ltd. minggu ini mengisyaratkan optimisme bahwa masa aksi jual saham terburuk telah lewat, UBS mengatakan pihaknya memperkirakan tekanan masih berlanjut.

Chief Executive Officer UBS Ralph Hamers mengatakan pihaknya mencatat banyak klien swasta menahan arus kas mereka di tengah semua ketidakpastian dan menunggu semuanya selesai.

“Kuarta kedua tahun ini adalah salah satu periode paling menantang bagi investor dalam 10 tahun terakhir,” ungkapnya seperti dikutip Bloomberg, Selasa (26/7/2022).

Bank Swiss ini membukukan laba sebelum pajak untuk bisnis manajemen kekayaannya sebesar US$1,16 miliar, terbebani oleh penurunan aktivitas perdagangan klien khususnya di Amerika dan Asia.

Sementara itu, divisi manajemen aset mencatat arus keluar US$12,1 miliar karena investor menarik investasi selama kuartal ini. Pendapatan unit ini juga termasuk keuntungan dari penjualan saham UBS di perusahaan real-estate Jepang yang sebagian dimiliki oleh Mitsubishi Corp.

Di sisi lain, unit usaha bank investasi UBS membukukan laba sebelum pajak sebesar US$410 juta pada kuartal II/2022, dibandingkan dengan proyeksi laba analis sebesar US$511 juta. Pendapatan perdagangan naik 4 persen, setelah efek dari kegagalan Archegos Capital Management tahun lalu diperhitungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini