Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) angkat suara mengenai laporan keuangan yang mengalami penurunan laba tajam.
Perusahaan leasing yang sebagian sahamnya dimiliki oleh investor kawakan Lo Kheng Hong (5,16 persen) dan PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Bank Panin/ PNBN) dengan kepemilikan 51,49 persen mencatatkan laba anjlok 88,91 persen atau dari Rp90,21 miliar menjadi Rp10 miliar per 30 Juni 2022.
Direktur Utama Harjanto Tjitohardjojo menyebutkan penurunan laba disebabkan peningkatan pencadangan yang dilakukan. Selain itu peningkatan teknologi agar perusahaan makin efisien menjadi penyebab lainnya.
"[Laba turun] untuk penambahan pencadangan. Karena pada 2021 lalu ada yang kami WO [write off/hapus buku] akibat pandemi," kata Harjanto kepada Bisnis, Senin (26/7/2022) malam.
Dia mengatakan, penyebab lain menurunnya laba disebabkan perusahaan melakukan investasi pengembangan sistem seperti penganggaran hingga verifikasi digital. Teknologi yang diadopsi oleh CFIN melingkupi Optical Character Recognation (OCR) hingga credit engine.
Harijanto menyebutkan juga mengembangkan sumber daya manusia dan melakukan pelatihan menyeluruh. "Ada juga penambahan pencadangan non otomotif," katamya.
Meski melakukan sejumlah pembenahan, Harjanato optimistis laba tumbuh di atas capaian 2021 lalu. "Target Laba pada 2022 ini Rp 144 milliar, kami pastikan tercapai," katanya.
Bisnis utama untuk meningkatkan laba ini disebutkan masih berasal dari sektor otomotif.
Laporan CFIN yang diterbitkan Senin (25/7/2022) mencatat penurunan laba juga disebabkan penurunan pendapatan menjadi Rp714,19 miliar dari sebelumnya pada Juni 2021 lalu sebesar Rp779,82 miliar.
Jika diperinci, penurunan pendapatan ini disebabkan penurunan pendapatan pembiayaan konsumen dari Rp512,78 miliar menjadi Rp500,41 miliar. Saat yang sama, pendapatan bunga perusahaan juga turun dari Rp25,91 miliar menjadi Rp1,7 miliar. Sedangkan penurunan terdalam terjadi pada pos anjak piutang dari Rp56,78 miliar menjadi Rp355,2 juta.
Saat pendapatan menurun, beban perusahaan mengalami peningkatan. Tercatat, beban perusahaan melonjak dari Rp672,81 miliar menjadi Rp703,3 miliar.
Dalam laporan yang sama, aset CFIN juga tercatat turun tipis yakni dari Rp712,39 miliar menjadi Rp711,56 miliar.
Penurunan aset ini terutama tertekan oleh membengkaknya cadangan kerugian penurunan nilai menjadi Rp80,77 miliar dari sebelumnya Rp1,16 miliar. Sedangkan ekuitas perusahaan saat ini tercatat sebesar Rp4,81 triliun. Tidak berbeda jauh dengan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel