ATM Semakin Ditinggalkan, Data Transaksi BCA (BBCA) Buktinya

Bisnis.com,26 Jul 2022, 15:24 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Nasabah bertransaksi di ATM BCA/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyampaikan transaksi pembayaran menggunakan ATM atau anjungan tunai mandiri mengalami pertumbuhan meski didera digitalisasi. Akan tetapi selisih antara transaksi ATM dengan mobile banking semakin jauh. 

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengungkapkan hingga Maret 2022, transaksi ATM mengalami kenaikan 11 persen menjadi 515 juta transaksi, dari sebelumnya mencapai 463 juta transaksi.

Jika dilihat sejak 2019, volume transaksi ATM di BCA cenderung stagnan. Pada periode tersebut bank mencatat 505 juta transaksi. Tahun berikutnya turun menjadi 501 juta transaksi. 

Meski demikian, BCA menilai ATM masih dibutuhkan. “Kami melihat bahwa mesin ATM masih menjadi salah satu andalan nasabah untuk mempermudah transaksi keuangan yang diperlukan oleh nasabah,” ujar Hera kepada Bisnis, Selasa (26/7/202).

Adapun secara keseluruhan, total volume transaksi BCA mencapai 5,04 miliar transaksi. Dengan demikian, rasio transaksi ATM berkontribusi sebesar 10,2 persen dari total transaksi BCA. Sebanyak 64,5 persen transaksi merupakan kontribusi mobile banking. 

Padahal tiga tahun sebelumnya atau 2019, transaksi ATM menyumbang 27,8 persen dari total transaksi yang dilayani perusahaan. Kala itu rasio transaksi mobile banking sebesar 37,1 persen. 

Hera menuturkan dengan mencermati digitalisasi teknologi yang kini semakin dibutuhkan, BCA terus menawarkan berbagai kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi finansial.

Salah satu layanan yang ditawarkan BCA adalah fitur Setor dan Tarik Tunai Tanpa Kartu (Cardless) yang tersemat di aplikasi BCA mobile. Fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk melakukan setoran dan menarik uang tunai tanpa kartu ATM.

Biasanya dompet tertinggal dan situasi mendesak harus transaksi dengan uang tunai, nasabah cukup mengakses fitur Cardless di BCA mobile dan dapat dengan mudah menarik uang tanpa kartu di ATM BCA,” katanya.

Ke depan, Hera menyampaikan BCA akan terus memperkuat serta memperluas ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital.

“Sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan,” tutupnya.

Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia (BI), kartu ATM dan debit baik secara volume maupun nilai transaksi mengalami penurunan per Mei 2022.

Tercatat, volume transaksi di ATM dan debit turun 6,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari 626,92 juta menjadi 586,71 juta per Mei 2022. Sementara itu, nilai transaksi juga turun 9,7 persen yoy dari semula Rp669,96 triliun menjadi Rp605,27 triliun.

Dalam data tersebut juga disebutkan bahwa Jawa Barat dan DKI Jakarta menjadi daerah yang menggunakan kartu ATM dan debit tertinggi per Mei 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini