IHSG Menguat Tipis Sesi I, Saham AGII, ITMG, INDY Memanas

Bisnis.com,27 Jul 2022, 11:39 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (27/7/2022) dengan dorongan saham batu bara jelang kenaikan suku bunga The Fed.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB, IHSG berada pada posisi 6.877.28 atau naik 0,08 persen. Sepanjang sesi pertama, IHSG bergerak pada rentang 6.861 - 6.911.

Tercatat, 238 saham menguat, 259 saham melemah 177 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.081,27 triliun.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) terpantau menjadi saham dengan kenaikan terbesar sejauh ini setelah menguat 14,29 persen ke Rp840.

Saham lain yang terpantau menguat adalah PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) yang naik 9.13 persen ke Rp2.630, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang menguat 5,83 persen ke level Rp37.675 serta PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan kenaikan 3,89 persen ke Rp2.670.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan kenaikan harga dua komoditas batu bara dan CPO bakal berdampak positif terhadap kinerja emiten berbasis komoditas tersebut pada perdagangan hari ini.

"Cukup tajamnya kenaikan harga Coal delivery Agustus sebesar 7,04 persen serta CPO sebesar 4,18 persen berpotensi mendorong naik saham-saham berbasis Coal dan CPO dalam perdagangan Rabu ini di saat market secara keseluruhan kurang kondusif," jelasnya dalam riset, Rabu (27/7/2022).

Kondisi pasar yang tidak kondusif menyusul turunnya Indeks di Wall Street DJIA turun 0,71 persen dan Nasdaq turun 1,87 persen seiring cukup mengecewakannya rilis laporan keuangan emiten.

Selain itu, terjadi penurunan indeks EIDO sebesar 0,49 persen padahal IHSG kemarin ditutup naik sebesar 0,2 persen serta jatuhnya harga beberapa komoditas energi seperti minyak dan hasil pertambangan seperti emas, nikel, dan timah.

"Kurang kondusifnya pasar ini sambil menunggu pengumuman dari The Fed pada Rabu, 27 Juli 2022 dimana The Fed diperkirakan akan menaikkan FFR sebesar 75 bps," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini