Catatkan Pertumbuhan Laba 17,8 Persen, Bos CIMB Niaga (BNGA) Bicara Layanan Digital

Bisnis.com,27 Jul 2022, 20:26 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Lani Darmawan (tengah), saat ini Presiden Direktur CIMB Niaga menonton video peluncuran CIMB Niaga Le Club AccorHotels Card di Hotel Raffles Jakarta sebelum pandemi./Bisnis-Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. memperoleh laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp3,3 triliun pada semester I/2022, naik sebesar 17,8 persen year-on-year/yoy. Pertumbuhan tersebut didorong oleh berbagai faktor, salah satunya penyaluran pembiayaan yang kuat.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan jumlah kredit yang disalurkan perseroan pada kuartal II/2022 sebesar Rp189,7 triliun. Kredit Corporate Banking dan Consumer Banking menjadi pendorong utama pertumbuhan tersebut. Masing-masing tumbuh 15,5 persen yoy dan 13,8 persen yoy.

kredit pemilikan rumah (KPR) bertumbuh sebesar 8,5 persen yoy, sementara kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 51,7 persen yoy, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance. 

Di perbankan Syariah, unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp42,3 triliun dan DPK sebesar Rp36,9 triliun per 30 Juni 2022.

“Perolehan kinerja ini meningkatkan kepercayaan diri kami untuk mencapai target tahun 2022,” kata Lani dalam siaran pers, Rabu (27/7).

Selain pertumbuhan kredit, kata Lani, laba juga didorong oleh peningkatan pada pendapatan fee, pengelolaan biaya yang baik, dan pembentukan cadangan kredit yang lebih rendah.  

Dari sisi permodalan, Capital adequacy ratio dan loan to deposit ratio CIMB Niaga masing-masing sebesar 21,1 persen dan 80,9 persen per 30 Juni 2022.

Total aset per 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp311,0 triliun, yang makin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi total aset.

Adapun dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp232, triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 65,7 persen. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 16,9 persen yoy dan 7,7 persen yoy.

“Hal itu sejalan dengan komitmen berkelanjutan Bank untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga,” kata Lani.

Dia mengatakan perusahaan terus berinovasi untuk pengembangan digital customer experience dengan mengintegrasikan berbagai produk dan layanan ke dalam Super App OCTO Mobile.

CIMB Niaga baru saja meluncurkan Kartu Kredit Digital berkolaborasi dengan tiga principal yaitu PT JCB International Indonesia, PT Mastercard Indonesia, dan PT Visa Worldwide Indonesia.

Kartu kredit digital tersebut telah terintegrasi dalam OCTO Mobile di mana nasabah dapat menggunakan OCTO Card untuk berbelanja online di e-commerce maupun offline di berbagai merchant melalui fitur Scan QRIS, tanpa perlu membawa kartu fisik.

“Hal ini juga sejalan dengan inisiatif CIMB Niaga dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya mengurangi penggunaan kartu berbahan plastik,” tambah Lani.

CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 30 Juni 2022, 97% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Automated Teller Machines, dan Rekening Ponsel.

 

Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga terus berupaya untuk meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 420 cabang (termasuk 34 mobile branch dan 37 digital lounge). Per 30 Juni 2022, jaringan Bank secara nasional didukung oleh 4.432 ATM (termasuk 942 cash deposit dan recycle machine) dan 281.596 electronic data capture (“EDC & QR”).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini