Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) secara konsolidasi membukukan laba bersih senilai Rp20,2 triliun. Laba tersebut melesat 61,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp12,5 triliun.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan kinerja Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja perusahaan anak perusahaan terhadap Mandiri Group.
Secara konsolidasi, Siddik menyampaikan keseluruhan perusahaan anak membukukan total laba bersih sebesar RpRp3,9 triliun atau tumbuh 50,8 persen yoy sampai dengan semester I/2022, di mana sebesar Rp2 triliun merupakan porsi kepemilikan Bank Mandiri.
Berdasarkan laba bersih perusahaan anak, Bank Mandiri mencatat PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) sebagai laba bersih perusahaan anak dengan kontribusi tertinggi sampai dengan semester I/2022.
Bank hasil merger tiga bank syariah milik BUMN itu membukukan laba bersih senilai Rp2,12 triliun sampai dengan semester I/2022. Selain itu, kredit BRIS juga naik 18,5 persen yoy menjadi Rp191 triliun dengan return on equity (ROE) mencapai 16,1 persen.
Selanjutnya, PT Bank Mandiri Taspen meraih laba bersih senilai Rp615 miliar dengan kredit yang naik sebesar 15,3 persen yoy mencapai Rp33,1 triliun, serta ROE yang mencapai 29,5 persen.
Kemudian dari sisi perusahaan asuransi jiwa, PT AXA Mandiri Financial Services (Axa Mandiri) dengan laba bersih mencapai Rp598 miliar. Adapun, total total revenue naik 3,5 persen yoy mencapai 2,4 triliun dengan return on equity yang mencapai 37,7 persen.
Mengekor di belakangnya, yakni dari sisi multifinance, PT Mandiri Tunas Finance mencatatkan laba bersih senilai Rp283 miliar dengan pertumbuhan kredit sebesar 4,8 persen yoy mencapai Rp41,6 triliun dan ROE sebesar 22,7 persen.
Selain itu, PT Mandiri Sekuritas mencatatkan total kredit yang tumbuh 39,6 persen yoy menjadi Rp4,9 triliun dengan ROE mencapai 11,5 persen. Setali tiga uang, Mandiri Inhealth juga mencatatkan total revenue yang naik 10,6 persen yoy menjadi Rp1,3 triliun dengan ROE sebesar 11,4 persen.
Selanjutnya, kredit Mandiri Utama Finance juga naik 45,7 persen yoy menjadi Rp20 triliun dengan ROE sebesar 27,1 persen. Di sisi lain, Mandiri Investasi mencatatkan total aset yang naik 12,4 persen yoy menjadi Rp503 miliar dengan ROE sebesar 10,8 persen.
“Bank Mandiri mencatatkan kinerja keuangan progresif sampai kuartal II dan berhasil menjadi group keuangan terbesar yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi, antara lain terlihat dari pertumbuhan laba bersih konsolidasi sebesar 61,66 persen yoy, rasio kredit macet yang turun menjadi 2,47 persen, serta ROE sebesar 23 persen,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel