Konten Premium

Rajapaksa, Marcos dan Benazir Bhutto

Bisnis.com,30 Jul 2022, 09:00 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Eks Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari Sri Lanka. Dia terbang ke Maladewa sebelum ke Singapura pada pertengahan Juli 2022./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Tren pemimpin melarikan diri ke luar negeri di kawasan Asia terus berlanjut setelah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa terbang ke Singapura pada pertengahan Juli lalu untuk menghindari ancaman dari para pendemo yang tidak puas akibat krisis ekonomi.

Sejumlah alasan menjadi penyebab mengapa sang pemimpin pemerintahan harus hengkang ke luar angeri. Tidak hanya akibat krisis ekonomi seperti yang terjadi pada Rajapaksa, tapi juga ada akibat gerakan rakyat untuk menjatuhkan sang pemimpin yang dituduh korupsi.

Seperti di Filpina pada tahun 1986. Kala itu, negara tersebut dipimpin Ferdinand Marcos. Namun demikian, ada pula penggusuran paksa setelah sang pemimpin dipecat dengan tuduhan korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini