Rukun Raharja (RAJA) Estimasi Pipa Minyak Rokan Sumbang 45 Persen ke Pendapatan

Bisnis.com,30 Jul 2022, 07:24 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Fasilitas infrastruktur gas PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA)./raja.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia jasa distribusi minyak dan gas PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) memperkirakan pipa minyak Rokan yang rampung dibangun pada Desember 2021 bisa berkontribusi sampai 45 persen pada total pendapatan dan laba bersih RAJA.

Saat ini, perseroan tengah memfinalisasi tahap komersialisasi pipa dengan melibatkan calon pengguna yakni Pertamina Hulu Rokan dan Pertamina Gas (Pertagas).

Direktur Rukun Raharja Oka Lesmana mengatakan pipa minyak rokan memiliki kapasitas penuh pengaliran 200.000 barel minyak per hari. Adapun jumlah rata-rata yang saat ini dialirkan baru mencapai 18.000 barel per hari karena belum berfungsi secara komersial.

“Kami Sudah selesaikan pembangunan 100 persen pada Desember 2021. Saat ini kami sudah mulai commissioning dan mulai pengaliran sedikit demi sedikit. Kami harap bisa segera full stream tahun ini atau tahun depan,” kata Oka dalam paparan publik insidentil, Jumat (29/7/2022).

RAJA belum bisa memastikan nilai pendapatan yang akan disumbang oleh operasional pipa minyak Rokan mengingat perusahaan masih menyusun tarif distribusi. Namun berdasarkan simulasi yang dilakukan perseroan, kontribusi dari pipa minyak rokan bisa berkisar 30 persen sampai 45 persen pada total pendapatan dan laba bersih.

“Kami sudah lakukan beberapa simulasi. Kisaran kontribusi terhadap pendapatan, jika mengacu pada proyeksi pendapatan 2022, maka kontribusi pada pendapatan sekitar 30—45 persen. Kalau laba bersih akan di kisaran yang sama 30—45 persen dari estimasi 2022 dan 2023 kalau beroperasi penuh,” papar Direktur Rukun Raharja Sumantri Suwarno.

Meski pembangunan telah dirampungkan pada akhir 2021, perseroan masih mengalokasikan sekitar US$21 juta belanja modal untuk finalisasi proyek Rokan.

Adapun sampai kuartal I/2022, RAJA membukukan pendapatan sebesar US$27,55 juta, naik dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar US$26,06 juta.

Laba kotor perseroan juga naik dari US$4,43 juta pada Januari—Maret 2021 menjadi US$4,80 juta di kuartal I/2022. Sementara itu, laba bersih meningkat menjadi US$2,31 juta, dari US$816.372.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini