Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan pembiayaan yang berorientasi kepada ekonomi berkelanjutan sangat penting untuk memastikan perlambatan perubahan iklim. Pembiayaan berkelanjutan juga membuka ruang untuk pengentasan kemiskinan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan bahwa perubahan iklim dan pengentasan kemiskinan membutuhkan pembiayaan yang inklusif sekaligus signifikan.
Dia menilai OJK akan memastikan pembiayaan hijau untuk menahan perubahan iklim dan pengentasan kemiskinan tidak bersifat eksklusif.
“Kami perlu memastikan bahwa penanganan perubahan iklim dan pengentasan kemiskinan, yang keduanya membutuhkan pembiayaan yang signifikan, tidak bersifat eksklusif,” ujarnya dalam acara G20 Seminar Series, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, sektor pembiayaan tidak hanya berperan dalam mengatalisasi transisi menuju energi baru terbarukan, tetapi juga menunjukkan bahwa peralihan ini menguntungkan dalam jangka panjang. Mahendra menyatakan bahwa sektor pembiayaan Indonesia siap untuk memainkan perannya.
Lalu bagaimana kinerja perbankan terbesar di Tanah Air seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia atas pembiayaan Hijau? Berdasarkan data yang Bisnis kumpulkan, bank-bank besar di Tanah Air makin gencar dalam menyalurkan pembiayaan yang berorientasi pada aktivitas bisnis berkelanjutan pada semester I/2022. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan portofolio pembiayaan berkelanjutan pada 6 bulan pertama 2022 secara tahunan. Lantas siapa yang tergencar dari bank-bank besar tersebut dalam memperkuat portofolio hijau?
Pembiayaan Hijau Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) memiliki portofolio pembiayaan yang berorientasi pada aktivitas bisnis berkelanjutan sebesar Rp657,1 triliun, nilai tersebut tumbuh 11,7 persen year on year/yoy.
Sektor UMKM (Rp582,4 triliun), transportasi ramah lingkungan (Rp13,7 triliun) dan pengelolaan yang berorientasi pada ESG (Rp46, triliun) menjadi tiga sektor dengan porsi pembiayaan berkelanjutan terbesar di BRI.
Adapun jika dibandingkan dengan total kredit yang disalurkan BRI, maka porsi pembiayaan yang berorientasi pada aktivitas bisnis berkelanjutan mencapai 65,5 persen dari total kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel