Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan industri keuangan Tanah Air masih berada dalam tren yang baik dimana kredit perbankan pada triwulan II/2022 tumbuh sebesar 10,66 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Juni 2022. Meski demikian, dari pasar modal, investor asing terpantau melakukan net sell sejak Mei 2022 lalu.
Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi sebesar 12,87 persen. Sementara itu, penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) juga tercatat tumbuh sebesar 9,13 persen yoy, di tengah giro yang tumbuh 19,57 persen dan tabungan 12,31 persen.
“Sejalan dengan kinerja intermediasi perbankan, penyaluran pembiayaan juga melanjutkan tren positif dengan pertumbuhan 5,63 persen yoy per Juni 2022,” kata Mahendra dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Senin (1/8/2022).
Mahendra mengungkapkan pertumbuhan tersebut didukung pembiayaan, terutama investasi dan modal kerja yang tumbuh masing masing 19,6 persen dan 18,8 persen.
Adapun, industri perasuransian berhasil meningkatkan penghimpunan premi hingga Rp27,8 triliun pada Juni 2022, dengan premi asuransi jiwa mencapai Rp15,2 triliun dan asuransi umum mencapai Rp12,6 triliun.
Sedangkan penghimpunan dana di pasar modal hingga 26 Juli 2022 mencapai Rp123,5 triliun dengan tambahan 32 emiten baru.
Sementara itu, kinerja pasar saham mampu menguat 5,7 persen year to date ke level 6.898,22 per 27 Juli 2022 dan termasuk dalam bursa saham yang memiliki kinerja terbaik di kawasan.
“Hal ini ditunjang dengan net buy non residen di pasar saham sebesar Rp58,29 triliun, di tengah gejolak pasar keuangan global,” sambungnya.
Namun demikian, Mahendra menyampaikan perlu dicermati bahwa tekanan terhadap pasar keuangan global juga sudah mulai berdampak pada pasar saham. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya volatilitas di pasar saham domestik yang kendati secara year to date non residence masih mencatatkan inflow sebesar Rp58,29 triliun.
“Namun sejak bulan Mei hingga 27 juli 2022 telah mencatat net sell sebesar Rp13,88 triliun. Hal itu sejalan dengan outflow dari emerging economy lainnya,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel