Bisnis.com, JAKARTA – Bukan tanpa alasan mendiang Soeharto, Presiden ke-2 Indonesia, dijuluki sebagai penggerak koperasi. Pada masa kepemimpinannya, Pak Harto kerap menempatkan koperasi sebagai elemen yang terlibat langsung dalam roda perekonomian.
Salah satu usaha pelibatan itu tampak pada awal 90an, ketika dirinya menginstruksikan emiten-emiten di pasar modal agar melimpahkan sebagian sahamnya kepada entitas berbentuk koperasi.
Pak Harto tidak main-main dengan titah ini. Buktinya, sejak awal Maret 1990, legenda Golkar itu mengundang 31 konglomerat datang ke Peternakan Tapos, Ciawi. Pertemuan ini turut dihadiri pendiri Astra William Soeryadjaya, perintis Sinarmas Eka Tjipta Widjaja, konglomerat properti Ciputra, taipan sawit Sukanto Tanoto, hingga bos Grup Barito Prajogo Pangestu.