Pemkab Garut Minta BBWS Tangani Masalah Banjir Luapan Sungai Cimanuk

Bisnis.com,03 Agt 2022, 13:20 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman/Istimewa

Bisnis.com, GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung bisa menyelesaikan permasalahan banjir yang kerap terjadi akibat luapan Sungai Cimanuk.

Menurut Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, permasalahan banjir akibat luapan Sungai Cimanuk harus diselesaikan secara bersama-sama.

"Permasalahan penyebab banjir harus dilakukan secara tuntas dan berharap hal tersebut bisa terwujud," kata Helmi di Kabupaten Garut, Rabu (3/8/2022).

Helmi mengatakan, di wilayah hulu Sungai Cimanuk perlu dilakukan segera reboisasi. Wilayah tersebut mencakup hutan milik Perhutani, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), maupun perkebunan masyarakat.

"Kami punya keinginan bahwa banjir harus diselesaikan," katanya.

Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung Ismail Widadi mengatakan pihaknya saat ini tengah mendesain beberapa langkah struktural untuk mengatasi banjir di Kabupaten Garut.

Beberapa upaya di antaranya, membangun infrastruktur tampungan air seperti embung, bendung, ataupun danau retensi.

"Tentunya langkah struktural ini memerlukan komitmen sinergitas dari pemerintah daerah setempat untuk menyediakan lahan, dan kesiapan masyarakat," kata Ismail melalui keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).

Banjir bandang Garut terjadi saat hujan deras mengguyur sejak Jumat (15/7/2022) malam pukul 20.00 WIB hingga Sabtu (16/7/2022) pagi.

Pemerintah Kabupaten Garut saat itu terpaksa menetapkan status darurat bencana banjir bandang. Hal itu untuk mengantisipasi meluapnya Sungai Cimanuk

Sebanyak 18.873 warga Kabupaten Garut, terkena dampak bencana banjir bandang dan tanah longsor. Kejadian tersebut berdampak ke 14 kecamatan.

Belasan kecamatan tersebut yaitu, Cikajang, Tarogong Kidul, Pasirwangi, Cigedug, Bayongbong, Tarogong kaler, Samarang, Banyuresmi, Cibatu, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Banjarwangi, dan Singajaya.

Laporan dari lokasi kejadian, tercatat sebanyak 4.035 unit rumah terdampak dengan 11 unit diantaranya rusak berat, 13 kantor pemerintah rusak sedang, 10 kantor pemerintah rusak ringan, 2 unit fasilitas pendidikan rusak sedang, dan 3 unit fasilitas pendidikan rusak ringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini