Cerita Bahlil Ketar-Ketir Diberi Target Investasi Rp1.200 Triliun oleh Jokowi

Bisnis.com,03 Agt 2022, 12:06 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadali menyampaikan kata sambutan pada acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dirinya sempat ketar-ketir ketika diberi target investasi sebesar Rp1.200 triliun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahlil mengatakan selain target nominal, Presiden Jokowi juga meminta investasi di Indonesia berkualitas, yaitu memiliki porsi yang seimbang dari penanaman modal asing (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan sebaran wilayah yang merata di Jawa dan luar Jawa.

"Ketika Bapak Presiden [Jokowi] memberikan perintah kepada saya target realisasi investasi Rp1.200 triliun, ketar-ketir juga waktu itu. Saya yakin, kalau mampu menata dengan baik, InsyaAllah ruang itu selalu ada," ujar Balil dalam webinar Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2022: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pascapandemi, Rabu (3/8/2022).

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Januari-Juni 2022 tercatat 584,6 triliun dengan serapan tenaga kerja 693.537 secara langsung. Kalau tenaga kerja tidak langsung dalam teori ekonomi itu bisa 3-5 kali lipat

Sementara angkatan kerja per tahun di Indonesia itu 2,9 juta tenaga kerja dari total 90.970 projek yang tersebar di berbagai wilayah.

Bahlil mengatakan PMA semester I/2022 itu 53,1 persen atau setara Rp310,4 triliun dan PMDN itu Rp274,2 triliun.

"Namun, pada 2022 kepercayaan investor, khususnya asing kepada Indonesia semakin baik dengan mencapai 53,1 persen dari total investasi," imbuhnya.

Bahlil mengatakan PMDN secara persentase turun, tetapi pertumbuhannya naik sebenarnya. Dengan demikian, baik PMA dan PMDN mengalami kenaikan. Dia mengatakan Presiden Jokowi selalu untuk membangun Indonesia tidak boleh hanya pulau Jawa, tetapi harus di luar pulau Jawa.

Pasalnya, kata Bahlil, investasi itu kan salah satu instrumen untuk menciptakan pertumbuhan kawasan ekonomi baru. Dia mengatakan sejak Indonesia merdeka sampai kuartal III/2020, investasi di luar Jawa jauh lebih sedikit dari pulau Jawa.

"Sekarang apa yang terjadi? sejak kuartal III/2020 sampai 2021, nilai investasi di Luar Jawa sudah lebih tinggi. Naik dari 50,5 persen pada akhir 20202 menjadi 52 pada akhir 2021," ucap Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini