Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas kredit bank-bank besar terus membaik pada semester I/2022 seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi dan strategi perbankan dalam menyalurkan kredit. Perbaikan kualitas kredit perbankan terlihat dari rasio kredit macet atau nonperforming loan (NPL) yang melandai.
Tidak hanya melandai, beberapa bank besar bahkan memiliki level kredit macet atau NPL di bawah rata-rata industri perbankan yang pada Juni 2022 berada pada level 2,86 persen.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) diketahui menjadi salah satu bank yang memiliki rasio kredit macet atau NPL di bawah industri. NPL BCA terjaga di level 2,2 persen pada Juni 2022 atau turun 0,2 persen dibandingkan dengan Juni 2021.
Sejumlah sektor terbesar yang mendapat pembiayaan dari BCA juga memiliki NPL di bawah rata-rata industri. NPL sektor manufaktur berada di posisi 4,5 persen, sementara industri 4,9 persen. Perdagangan 2,6 persen adapun industri 4,4 persen. Terakhir, bisnis pelayanan 0,8 persen sementara industri 2,2 persen.
Selain BCA, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga memiliki NPL yang dibawah rata-rata industri per semester I/2022. NPL Mandiri tercatat sebesar 2,42 persen pada Juni 2022, turun 0,66 ppt dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang berada pada level 3,04 persen.
Pada periode yang sama NPL Coverage Bank Mandiri terus meningkat dari 222 persen pada Juni 2022 menjadi 253% per Juni 2022.
Sementara itu, NPL PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) pada Juni 2022 berada di level 3,2 persen, membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang berada di level 3,9 persen.
Peningkatan kualitas kredit terutama terjadi di segmen korporasi. Pada Juni 2021 NPL segmen korporasi BNI mencapai 3,4 persen, turun menjadi 2,4 persen pada semester I/2022.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kualitas kredit yang disalurkan perbankan pada Juni 2022 terus mengalami perbaikan. Kredit tidak hanya tumbuh hingga 10,66 persen (year on year/yoy) pada semester I/2022, juga mengalami penurunan NPL gross menjadi 2,86 persen
Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan OJK Agus Edy Siregar mengatakan peran intermediasi perbankan pada Juni 2022 menunjukkan hal yang positif. Kredit yang disalurkan perbankan mencapai Rp6.176,9 triliun, tumbuh 10,66 persen yoy dan 7,8 persen ytd.
Penyaluran kredit tersebut disertai dengan kualitas yang juga terus membaik terlihat dari rasio NPL yang menurun pada Juni dibandingkan dengan Mei 2022 atau secara bulanan.
“NPL gross membaik dari 3,04 menjadi 2,86 pada Juni,” kata Edy dalam acara Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022, Selasa (2/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel