Kinerja Kredit Bank Mandiri (BMRI) Dua Kuartal Terakhir di Atas Rata-Rata Industri

Bisnis.com,03 Agt 2022, 22:08 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Gedung Bank Mandiri. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12,22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada semester I/2022.

Pencapaian tersebut membuat Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri sebanyak 2 kuartal berturut-turut pada 2022.

Pada kuartal I/2022, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 8,93 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kredit industri yang sebesar 6,65 persen yoy.

Pencapaian tersebut terulang kembali, di mana pada kuartal II/2022, kredit BMRI tumbuh 12,22 persen yoy, lebih tinggi dari industri yang sebesar 10,66 persen yoy.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan perbaikan kinerja Bank Mandiri pada semester I/2022 selaras dengan kondisi perekonomian nasional yang masih mencatatkan pertumbuhan.

Dia menuturkan kendati diterpa sentimen ketidakpastian global, perekonomian Indonesia terbukti mampu terjaga pada level yang relatif stabil. Hal ini pula yang ikut menunjang peningkatan kinerja Bank Mandiri.

Merujuk pada presentasi korporasi, laba bersih konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp20,2 triliun atau tumbuh 61,7 persen yoy. Pencapaian laba tersebut disokong oleh fungsi intermediasi yang berjalan optimal, dengan realisasi kredit konsolidasi sebesar Rp1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22 persen.

“Lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata industri,” kata Rudi kepada Bisnis, Rabu (3/8).

Selain itu, kata Rudi, profitabilitas Bank Mandiri juga mampu tumbuh sejalan dengan industri, salah satunya terlihat dari Return on Equity (ROE) yang membaik ke angka 23,03 persen dengan peningkatan sebesar 791 basis poin (bps) yoy.

Dalam menjaga pertumbuhan, Bank Mandiri terus mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk menekan risiko serta menjaga kualitas aset pada level yang terjaga. Termasuk menjaga rasio pencadangan dalam posisi yang mencukupi.

“Hal ini tercermin dari posisi rasio nonperforming loan (NPL) yang turun 72 bps secara yoy menjadi 2,47 persen. Selain itu, rasio NPL Coverage juga dijaga pada level aman di level 274,9 persen,” kata Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini