Duo Leasing Anak Usaha Bank Mandiri Panen Cuan di Semester II/2022

Bisnis.com,04 Agt 2022, 19:19 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karyawan melintasi logo Mandiri Tunas Finance di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Dua perusahaan pembiayaan (multifinance/leasing) anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tampak telah kembali dalam jalur menjadi penyumbang cuan signifikan bagi induk usaha.

Sebagai pengingat, PT Mandiri Utama Finance (MUF) dan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) sempat sama-sama merugi pada periode 2020 akibat terdampak pandemi Covid-19, namun telah mulai positif kembali pada periode 2021.

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja optimistis bisa tumbuh lebih baik lagi pada 2022, melanjutkan tren laba bersih MUF pada tutup buku 2021 lalu yang melejit menjadi Rp102,36 miliar, tumbuh dua kali lipat ketimbang periode normal.

"Sebab, laba setelah pajak kami pada semester I/2022 telah terealisasi mencapai Rp90,9 miliar, atau tumbuh sampai 173 persen [year-on-year/yoy] dibandingkan semester I/2021. Ini juga membuat RoE [return on equity] kami 27,1 persen sesuai publikasi induk usaha," ungkap Stanley ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (4/8/2022).

Stanley menjelaskan bahwa pendorong utama kinerja laba pada periode ini terutama buah dari kinerja penyaluran pembiayaan yang telah mencapai Rp7,8 triliun per Juni 2022, atau tumbuh persen dibandingkan semester I/2021 sebesar Rp4,7 triliun.

Menurut Stanley, di tengah sentimen negatif bisnis pembiayaan akibat fenomena keterbatasan stok kendaraan baru, MUF masih bisa mempertahankan kinerja karena buah dari keragaman produk. Mulai dari mobil dan sepeda motor bekas, multiguna, sampai pembiayaan syariah.

"Hasilnya, pendapatan dari pembiayaan meningkat cukup baik. Jadi di tengah tantangan keterbatasan stok kendaraan baru saat ini, bersyukur MUF masih dapat mempertahankan nilai penyaluran pembiayaan, berkat kanal pemasaran yang beragam dan juga produk yang lengkap," tambahnya.

Di sisi lain, MTF juga kembali menjadi penyumbang cuan buat induk usaha lewat kinerja laba yang tumbuh 178 persen yoy menjadi Rp282,5 miliar per Juni 2022. Rasio RoE pun mencapai 22,7 persen pada semester I/2022 ini.

Menilik MTF dimiliki Bank Mandiri 51 persen bersama emiten perdagangan otomotif PT Tunas Ridean Tbk. (TURI) sebesar 49 persen, sumbangan laba berdasarkan porsi kepemilikan buat Bank Mandiri tersisa senilai Rp144 miliar.

Direktur Sales & Distribusi MTF William Francis mengungkap bahwa realisasi pembiayaan baru pihaknya sepanjang semester I/2022 tercatat telah mencapai Rp12,8 triliun atau tumbuh 39 persen yoy dari capaian yang sama tahun lalu senilai Rp9,2 triliun.

"Alhasil, saat ini secara bisnis MTF terus tumbuh dengan baik. Terutama karena kondisi makroekonomi bagus, demand pembiayaan kendaraan juga tinggi," ujarnya kepada Bisnis.

Menurut William, di tengah kondisi kelangkaan komponen semikonduktor untuk kendaraan baru yang berdampak signifikan terhadap lini bisnis andalannya, pihaknya masih optimistis mampu mencapai target pembiayaan Rp24 triliun sepanjang tahun.

Sebab, MTF melihat pembiayaan segmen mobil baru 'sejuta umat' atau tipe-tipe mobil yang terbilang laris di pasaran masih bisa digenjot, karena pabrikan tengah berusaha memperbanyak kapasitas produksi untuk jenis mobil yang masuk di segmen ini.

"Oleh sebab itu, untuk menarik konsumen, kami berusaha fleksibel menawarkan produk yang sesuai kebutuhan nasabah, misalnya lewat strategi menyediakan pilihan bunga murah, DP [uang muka] rendah, serta menyediakan tenor yang sesuai keinginan nasabah," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini