Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) akan melakukan penawaran umum terbatas dalam rangka penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II) atau rights issue sebanyak-banyaknya 4,17 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Nantinya, setiap pemegang 100 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 12 Oktober 2022 pukul 16.00 WIB berhak atas 94 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru.
Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (2/8/2022), pemegang saham lama yang tidak melaksanakan rights issue akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah maksimum sebesar 48,45 persen.
Adapun, dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat permodalan Bank Maspion dan memperluas bisnis dan kapabilitas, termasuk untuk penyaluran kredit dan investasi infrastruktur.
“Dalam hal terdapat dana hasil PMHMETD II yang belum direalisasikan, perseroan akan menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid,” jelas manajemen BMAS dalam prospektus ringkas, seperti dikutip pada Rabu (3/8/2022).
Bank yang telah dilepas Alim Markus kepada Kasikorn Vision Financial Company Pte, Ltd. ini telah mendapatkan restu dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 Juli 2022.
BMAS menjadwalkan sementara untuk mengantongi tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 September 2022. Selanjutnya, 10 Oktober 2022 menjadi cum right di pasar reguler dan pasar negosiasi, sedangkan cum right di pasar tunai jatuh pada 12 Oktober 2022.
Sementara untuk ex right di pasar reguler dan pasar negosiasi berlangsung pada 11 Oktober 2022 dan 13 Oktober 2022 menjadi ex right di pasar tunai. Adapun, periode perdagangan rights issue Bank Maspion jatuh pada 14–20 Oktober 2022.
Dalam aksi korporasi ini, PT Alim Investindo (AI) sebagai pemegang saham utama BMAS yang memiliki 2,75 miliar saham dalam BMAS, di mana setelah penjualan saham oleh AI dilakukan, AI akan memiliki 2,39 miliar saham BMAS.
“AI akan melaksanakan sebagian haknya yaitu sebanyak 123,06 juta HMETD yang dimilikinya dan akan mengalihkan sebanyak 2,12 miliar HMETD kepada Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd. [KVF],” lanjutnya.
Sementara itu KBank selaku pemilik 443,9 juta saham BMAS akan mengalihkan HMETD miliknya, yaitu sebanyak 417,26 juta HMETD kepada KVF. Sementara itu, PT Guna Investindo (GI) akan mengalihkan HMETDnya sebanyak 245,03 juta HMETD kepada KVF.
“KVF menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diterima olehnya sejumlah 4,04 miliar HMETD,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel