Pembiayaan BCA Syariah Capai Rp7 Triliun, Segmen Komersial Jadi Penopang

Bisnis.com,04 Agt 2022, 10:08 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Karyawan melayani nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7 triliun pada semester I/2022, tumbuh 19,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan pertumbuhan pembiayaan terjadi di semua segmen baik komersial, konsumer maupun UMKM. Portofolio pembiayaan komersial masih menopang penyaluran pembiayaan BCA Syariah dengan komposisi 71,7 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp5 triliun.

Selanjutnya pembiayaan UMKM dengan komposisi 24,2 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp1,7 triliun. Sementara pembiayaan konsumer tumbuh sebesar 109,8 persen atau dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kondisi ekonomi yang makin positif ini menjadi momentum yang baik bagi BCA Syariah untuk menjalankan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Yuli di Jakarta, Kamis (4/8).

Selain itu, lanjutnya, BCA Syariah juga mampu menjaga kualitas aktiva serta menjaga keseimbangan aset dan liabilitas. Hal itu tercermin dalam laba perusahaan yang terus tumbuh.

Tercatat pada Juni 2022, BCA Syariah membukukan pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 31,6 persen year on year/yoy dengan jumlah Rp58,2 miliar, dan laba sesudah pajak tumbuh dengan jumlah persentase yang sama menjadi Rp45,4 miliar.

Di tengah perolehan pertumbuhan perusahaan, BCA Syariah berkomitmen untuk menjaga keselarasan antara profitabilitas perusahaan dan kontribusi Bank terhadap perekonomian yang berkelanjutan.

Portofolio pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) per Juni 2022 yang disalurkan kepada 6 sektor KUB tumbuh sehingga mencapai Rp2,3 triliun atau sebesar 33 persen dari total pembiayaan BCA Syariah.

Yuli mengatakan pertumbuhan portofolio pembiayaan hijau akan terus ditingkatkan sehingga mampu menjangkau kegiatan usaha berkelanjutan lainnya.

“Untuk itu, BCA Syariah akan fokus dalam menyempurnakan sustainable policy yang dimiliki serta terus melakukan pengembangan kapasitas internal agar dapat lebih optimal dalam menjalankan bisnis yang sejalan dengan implementasi keuangan berkelanjutan,” kata Yuli.

Sementara itu Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan BCA Syariah masih dapat melakukan ekspansi bisnis didukung dengan rasio kecukupan modal di level 38,9 persen dan likuiditas yang memadai dengan tingkat FDR di 88,7 persen.

“Kemampuan Bank untuk menghimpun dana dapat dilihat pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 16,3 persen menjadi Rp7,9 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp6,8 triliun,” kata Pranata.

Pertumbuhan DPK ditopang oleh perolehan dana pada produk tabungan yang tumbuh 32,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara Giro tumbuh 16 persen. Pertumbuhan tabungan mendorong meningkatnya perolehan CASA sehingga mencapai 38,4 persen dari total DPK.

Pertumbuhan CASA BCA Syariah turut diikuti dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi. Per semester I/2022, volume transaksi digital BCA Syariah terbanyak adalah melalui mobile banking dengan jumlah pengguna yang tumbuh signifikan sebesar 46 persen secara tahunan dan frekuensi transaksi mencapai 2,6 juta transaksi.

Frekuensi transaksi ini mencapai 56% dari total transaksi nasabah yang dilakukan melalui BCA Syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini