IHSG Dibuka Naik Jelang Data PDB, Saham SCMA, GOTO, BUMI Menguat

Bisnis.com,05 Agt 2022, 09:07 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
IHSG dibuka menguat pada posisi 7.068,03 jelang rilis data PDB Indonesia dengan dorongan sejumlah saham seperti SCMA, GOTO, BUMI. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (5/8/2022) jelang rilis data pertumbuhan ekonomi atau PDB Indonesia kuartal II/2022.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 7.068,03. IHSG sempat mencatatkan posisi tertingginya pada 7.073,86 beberapa saat setelah pembukaan

Tercatat, 178 saham menguat, 96 saham melemah dan 206 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.287,57triliun.

PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) terpantau menjadi saham dengan kenaikan terbesar sejauh ini setelah menguat 34,92 persen ke Rp170.

Saham lain yang terpantau menguat adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang naik 2,97 persen ke Rp104, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang naik 1,59 persen ke level Rp256 serta PT GoTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan penguatan 1,35 persen ke Rp300.

Tim Analis MNC Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup menguat 0,2% ke level 7,057 pada perdagangan Kamis (4/8/2022) kemarin.

MNC Sekuritas memperkirakanm pada label hitam posisi IHSG sudah berada di akhir wave (b) dari wave [y] dari wave Y. Sehingga, penguatan IHSG sudah mulai terbatas dan rawan terkoreksi ke rentang area 6,817-6,953.

"Namun demikian, dapat diperhatikan label merah, dimana IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 7,108-7,150 untuk membentuk wave [x]," demikian kutipan laporan tersebut.

Selanjutnya, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.900 dan 7.030 serta resistance 7.070 dan 7.160.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2022 pada Jumat, (5/8/2022).

Perekonomian domestik pada kuartal II/2022 diperkirakan tumbuh positif, didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat sejalan dengan adanya momentum Ramadan dan naiknya mobilitas masyarakat karena kasus Covid-19 yang melandai.

Di samping itu, perekonomian juga diperkirakan ditopang oleh kinerja investasi dan ekspor yang tetap kuat, terutama didorong oleh lonjakan harga komoditas di pasar global.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 mencapai 4,88 persen, ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM UI Teuku Riefky memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,07 persen pada kuartal II/2022 lantaran ditopang terutama oleh sektor konsumsi rumah tangga.

“Kami mengestimasi pada kuartal II/2022, perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,07 persen. Masih diatas 5 persen, dengan kisaran 5,04 hingga 5,09,” katanya, Kamis (4/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini