Rupiah Menguat Pagi Ini Merespons Pertumbuhan PDB Indonesia Kuartal II/2022

Bisnis.com,05 Agt 2022, 09:22 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada hari ini, Jumat (5/8/2022), merespons data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2022.

Berdasarkan data Bloomberg, sesaat setelah pasar dibuka rupiah sempat sejenak mampir ke zona merah. Namun nilai tukar rupiah berbalik arah menguat 0,19 persen atau 29 poin sehingga parkir di posisi Rp14.903,50 per dolar AS pada 09.04 WIB. Indeks dolar AS pada pukul 09.00 WIB terpantau menguat 0,18 poin atau 0,17 persen ke level 105,88.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia yang ikut melemah adalah yen Jepang turun 0,26 persen, rupee India turun 0,39 persen, sedangkan sisanya menguat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 mencapai 5,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya tumbuh 3,72 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.919,9 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan mencapai Rp2.923,7 triliun.

“Secara tahunan, kinerja ekonomi triwulan II/2022 sudah lebih tinggi daripada sebelum pandemi,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/8/2022).

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam dalam riset harian mengatakan, dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya berkaitan dengan kenaikan mengejutkan di industri jasa AS pada bulan Juli.

Data yang dirilis Rabu menunjukkan industri jasa AS secara tak terduga meningkat pada Juli di tengah pertumbuhan pesanan yang kuat, mendukung pandangan bahwa ekonomi tidak dalam resesi meskipun output merosot pada paruh pertama tahun ini.

Sementara itu dari dalam negeri, Ibrahim menyampaikan bahwa pasar terus memantau perkembangan utang Indonesia yang terus mengalami kenaikan meski pemerintah memastikan utang negara sebesar Rp7.123 triliun berada dalam batas aman dan wajar.

“Adapun utang pemerintah didominasi instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dengan porsi sebesar 88,46 persen. Hingga akhir Juni 2022, penerbitan SBN yang tercatat sebesar Rp.6.301,88 triliun. Penerbitan ini juga terbagi menjadi SBN domestik dan SBN valuta asing,” tulis Ibrahim dalam riset harian dikutip, Kamis (4/8/2022).

Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah hari ini, Jumat (5/8/2022), akan berfluktuatif dan kembali ditutup melemah di rentang Rp14.920-Rp14.970.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini