Harga Bitcoin Naik Tembus US$23.000, Waktunya Beli Lagi?

Bisnis.com,05 Agt 2022, 10:59 WIB
Penulis: Dewi Fadhilah Soemanagara
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Harga bitcoin dan deretan altcoin terpantau cukup bervariasi pada perdagangan hari ini.

Mengutip data CoinMarketCap, Jumat (5/8/2022), pada 10.46 WIB harga bitcoin naik 0,10 persen dalam 24 jam terakhir ke posisi US$23.131. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini sebelumya sempat turun 0,86 persen ke posisi US$22.940. pada 10.30 WIB.

Sementara itu, harga sejumlah altcoin juga kompak menguat, antaralain ethereum (ETH) naik 0,44 persen menjadi US$1.658, solana (SOL) terkerek 1,58 persen ke level US$40, dan binance (BNB) juga melemah tipis 3,13 persen ke US$313,62.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan pola pergerakan pasar kripto masih sulit menampilkan performa terbaik karena sejumlah alasan.

Pertama, market dinilai gagal bangkit setelah banyak investor melakukan aksi profit taking seiring volume perdagangan yang menurun sejak Senin, (1/8/2022). Investor diyakini wait and see di pasar kripto.

“Volume transaksi khususnya bitcoin terpantau sideways. Investor juga berubah haluan untuk tidak melakukan akumulasi ketika bitcoin gagal tembus level resistensinya di US$23.000 sehingga terjadi aksi profit taking,” ungkap Afid dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (5/8/2022).

Dirinya melihat koreksi harga bitcoin saat ini masih tergolong normal di pasar kripto. Sebelum aset kripto menguat kembali, kenaikan harga harus dibarengi dengan koreksi atau retest terlebih dahulu.

“Perilaku investor saat ini normal, dan jika besarnya aksi ambil untung ini meningkat dalam beberapa minggu ke depan, mereka dapat bertindak sebagai katalis untuk kelanjutan bearish lainnya dalam jangka pendek,” imbuhnya.

Pada perdagangan Rabu kemarin, pasar kripto sempat terkena sentimen ketegangan geopolitik yang melibatkan China, saat Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.

Afid meyakini, apabila pasar saham anjlok, maka pasar kripto pun akan terpengaruh. Apalagi, Taiwan sebagai produsen chip semiconductor dapat mengganggu pasokan dan berpengaruh pada mining kripto.

Dari sisi analisis teknikal, level resistensi bitcoin saat ini berada di posisi US$23.509 dan titik support terdekatnya pada US$22.850.

“Selama koreksi harga bitcoin tidak breakout di support US$21.000, maka ini masih termasuk hal normal,” tutup Afid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini