Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Relatif dalam Posisi Aman

Bisnis.com,07 Agt 2022, 15:52 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Tangkap layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam APBN Kita pada 27 Juli 2022./Bisnis - Anggara Pernando

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan ekonomi Indonesia saat ini relatif dalam posisi yang aman dan terjaga.

Hal itu dibuktikan dengan masih terjaganya sisi permintaan-penawaran hingga stabilnya inflasi di Indonesia bila dibandingkan dengan negara lainnya.

"Inflasi memang tertahan karena kita juga memberi subsidi banyak. Tapi ekspor dan konsumsi yang supporting ini dengan sisi supply juga responsif, kita bisa mendapatkan growth 5,4 persen dengan inflasi relatif stabil," katanya, mengutip siaran pers Minggu (7/8/2022).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 5,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2022.

Angka tersebut sudah lebih tinggi daripada sebelum pandemi yang kala itu mencapai 5,05 persen pada kuartal II/2019.

Meski dalam posisi yang aman, bendahara negara memperingatkan Indonesia untuk tetap waspada lantaran akan ada beberapa tantangan ekonomi yang perlu dihadapi kedepannya.

Setidaknya, ada empat tantangan yang perlu diantisipasi oleh Indonesia. Pertama, kebijakan negara maju, salah satunya jika The Fed menaikkan suku bunga secara lebih agresif.

Dia menuturkan, kenaikkan suku bunga yang agresif tersebut dapat menaikkan inflasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi hingga ke negara berkembang.

Kedua, konflik geopolitik, dimana tidak hanya konflik antara Ukraina dan Rusia saja, namun juga konflik yang tengah terjadi di Taiwan.

Tantangan selanjutnya adalah perubahan iklim, dimana salah satu dampak dari perubahan iklim dapat terlihat dari kekeringan yang melanda banyak negara di Afrika seperti Madagaskar, suhu di India yang bisa mematikan yaitu mencapai 41 derajat celcius, adanya heat wave di Eropa, dan kebakaran hutan di Australia.

Tantangan terakhir adalah digital teknologi. Tantangan ini, kata dia, hadir seiring dengan munculnya digital currency dan cryptocurrency.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini