Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bank digital Indonesia kembali menunjukkan performa pertumbuhan terhadap penyaluran kredit pada semester I/2022.
Sejauh ini, ada 6 bank digital yang sudah melaporkan kinerjanya melalui laporan publikasi keuangan di masing-masing laman resmi perseroan.
Keenam bank digital yang dimaksud adalah PT Bank Seabank Indonesia, PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), PT Bank Digital BCA, dan PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK).
Jika menilik laporan keuangan yang dipublikasikan, keenam bank digital ini mampu mencetak pertumbuhan kredit secara tahunan (year-on-year/yoy) per Juni 2022.
Kinerja penyaluran kredit bank digital sepanjang semester I/2022:
1. SeaBank
PT Bank SeaBank Indonesia menjadi emiten bank digital yang menyalurkan kredit tertinggi pada semester I/2022. Kredit yang disalurkan perseroan melesat 814 persen yoy, dari Rp1,53 triliun menjadi Rp13,95 triliun.
Kondisi ini sama seperti posisi aset terbesar versi bank digital pada paruh pertama di semester I/2022, di mana SeaBank menjadi emiten bank digital yang mengantongi total aset tertinggi hingga akhir Juni 2022.
Adapun, bank yang sebelumnya bernama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 207 persen yoy, dari Rp6,8 triliun menjadi Rp20,86 triliun.
2. Bank Jago
Di posisi kedua ditempati oleh Bank Jago milik konglomerat Jerry Ng. Emiten bersandi saham ARTO itu mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan syariah mencapai Rp7,26 triliun.
Kredit tersebut tumbuh 234 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,17 triliun. Adapun, unit usaha syariah atau UUS berkontribusi sekitar 30 persen dari total penyaluran dana.
Secara terperinci, kredit yang diberikan ARTO naik 128,5 persen yoy dari Rp2,17 triliun menjadi Rp4,96 triliun. Sementara itu, pembiayaan syariah menjadi Rp2,29 triliun pada periode 30 Juni 2022.
3. Bank Neo Commerce
Menyusul di belakang SeaBank dan ARTO, ada Bank Neo Commerce dengan kode saham BBYB mengalami pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 84,2 persen yoy. Kredit yang diberikan perseroan tumbuh dari Rp3,82 triliun menjadi Rp7,04 triliun pada semester I/2022.
Hal itu membuat aset yang dimiliki BBYB naik 104,6 persen yoy. Aset bank digital yang dikendalikan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia itu tumbuh dari Rp6,99 triliun menjadi Rp14,36 triliun.
4. Allo Bank
Emiten bank digital yang meluncur di Allo Festival 2022 pada Jumat (20/5/2022) itu mencatatkan kredit yang diberikan menjadi Rp6,71 triliun pada semester I/2022. Kredit BBHI melesat 655 persen yoy dari semula Rp889,28 miliar.
Kenaikan kredit BBHI juga mendorong pertumbuhan aset emiten bank digital milik taipan Chairul Tanjung atau CT. Hingga Juni 2022, total aset BBHI naik 131 persen yoy, dari Rp4,22 triliun menjadi Rp9,77 triliun.
5. BCA Digital
Kemudian, anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), yakni BCA Digital menyalurkan kredit yang menjadi Rp1,75 triliun pada 30 Juni 2022, dari sebelumnya tidak mencatatkan penyaluran kredit pada semester I/2021.
Dari sana, perseroan melalui bank digital melalui blu membukukan total aset senilai Rp8,35 triliun. Aset yang dimiliki BCA Digital melesat 178 persen yoy dari semula bernilai Rp3 triliun.
6. Bank Aladin Syariah
Selanjutnya, bank yang dinahkodai Dyota Marsudi ini tercatat tidak menyalurkan pembiayaan bagi hasil, baik secara mudharabah, musyarakah, dan lainnya pada semester I/2022. Kondisi ini juga sama seperti periode yang sama tahun lalu.
Namun, secara total aset, emiten bersandi saham BANK itu mengalami pertumbuhan sebesar 132 persen yoy, dari semula Rp1,2 triliun menjadi Rp2,79 triliun pada Juni 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel